Makna Lagu: Taylor Swift - the 1
![]() |
Taylor Swift - folklore |
I'm doing good, I'm on some new shitBeen saying "yes" instead of "no"I thought I saw you at the bus stop, I didn't though
Pada awal lagu, narator seolah memberi kabar pada mantan kekasihnya mengenai hidupnya. Ceritanya diawali dengan kabar yang baik. Kini ia disibukkan dengan hal-hal baru, akunya.
Pasca perpisahan, sering kita akhirnya melakukan hal-hal di luar kebiasaaan dengan harapan dapat mengalihkan kita dari kesedihan—been saying "yes" instead of "no". Meski ya.. sesekali pula sesuatu mengingatkan padanya, seolah masih merasakan kehadirannya—I thought I saw you at the bus stop, I didn't though.
I hit the ground running each nightI hit the Sunday matineeYou know the greatest films of all time were never made
Di sini, kegiatan yang ia lakukan seperti berolahraga di malam hari atau sengaja mengisi waktu dengan menonton film di hari Minggu, yang kemudian diikuti dengan dirinya berandai-andai apabila cerita cintanya berhasil dan dikisahkan layaknya sebuah film, pasti akan menjadi film yang bagus. Sayang hal itu tidak pernah terjadi—you know the greatest films of all time were never made.
I have this dream you're doing cool shitHaving adventures on your ownYou meet some woman on the internet and take her home
Dengan dirinya yang disibukkan hal baru. Kerap ia juga memikirkan hal yang sama pada mantan kekasihnya. Membayangkan mantan kekasihnya kini melakukan hal-hal menyenangkan tanpa dirinya, atau juga mulai berkencan dengan wanita lain.
We never painted by the numbers, babyBut we were making it countYou know the greatest loves of all time are over now
Pada bagian ini, narator mengingat kembali hubungan mereka. Alih-alih menjalani hubungan yang ketat dan penuh aturan—painted by the numbers, hubungan mereka dijalani dengan langkah yang sepadan. Cinta mereka nyata. Meski sayang, cinta yang mereka pikir amat hebat itu kini telah kandas—you know the greatest loves of all time are over now.
I guess you never knowAnd if you wanted me, you really should've showedAnd if you never bleed, you're never gonna growAnd it's alright now
Tak ada satu orang pun yang dapat menerka masa depan. Baginya saat ini, rasa sakit yang ia rasakan hanya sebagai salah satu upaya semesta untuknya menjadi dewasa. Hal ini layaknya yang diungkapkan Goo Goo Dolls melalui lagunya Iris, "you bleed just to know you're alive." It is alright now.
But we were something, don't you think so?Roaring 20s, tossing pennies in the poolAnd if my wishes came trueIt would've been you
Dilansir dari laman britannica.com, Roaring 20s adalah sebutan untuk tahun 1920-an di Amerika Serikat yang dikenal sebagai era kemakmuran dan kejayaan di mana mode pakaian, seni, juga musik berkembang pesat. Bahkan salah satu sumber mengatakan pada era tersebut, wanita memperoleh hak untuk memilih.
Pada bagian ini, narator mengaitkan era "kebahagiaan" tahun 1920an tersebut pada usianya yang 20an kala itu, saat ia menjalani hubungan dengan mantan kekasihnya.
Idealnya, usia 20an digambarkan penuh kebebasan dan menikmati hidup sepenuhnya.
Kemudian ia menggambarkan permohonan layaknya melemparkan koin ke sebuah kolam. Jika saja permohonannya dulu terkabul, seharusnya pria tersebut menjadi pendamping hidupnya—if my wishes came true, it would've been you.
I, I, I persist and resist the temptation to ask youIf one thing had been different, would everything be different today?
Jika kamu mendengar bagaimana bagian ini dinyanyikan, bersamaan dengan menyebut dirinya 3 kali layaknya penekanan bahwa dirinya sudah sekuat mungkin bertahan, menahan godaan untuk bertanya kepada mantan kekasihnya. Segala pengandaian yang ada di benaknya.
Andai saat itu mereka memilih satu langkah saja yang berbeda, akankah itu mengubah semua yang telah terjadi? Tanyanya penasaran.
We were something, don't you think so?Rose flowing with your chosen familyAnd it would've been sweet, if it could've been me
Rose adalah salah satu jenis minuman alkohol berkadar rendah yang cenderung memiliki rasa manis seperti buah-buahan. Meski meminum alkohol menjadi kegiatan yang umum bagi mereka, namun mereka cenderung melakukannya dengan orang-orang terdekat—your chosen family. Layaknya rasa alkohol yang manis, andai ia juga dapat merasakan rasa manis itu, yaitu kebahagiaan atas kebersamaan mereka. Lagipun, hubungan mereka dulu juga spesial, bukan?—we were something, don't you think so?
In my defense, I have none for digging up the grave another timeBut it would've been fun, if you would've been the one
Meski ia merasa tidak lagi memiliki alasan untuk terus menerus menggali masa lalu—digging up the grave another time. Tapi pasti menyenangkan, jika pria tersebut menjadi pendamping sisa hidupnya.
0 Comments:
Post a Comment