Honey, when I’m above the treesI see this for what it isBut now I’m right down in itAll the years I’ve given are just things we’re dividin’ up
Berakhirnya suatu hubungan dapat memberi kita perspektif yang berbeda. Taylor menggambarkan hal itu layaknya jika berada di ketinggian, di atas pepohonan, dengan jangkauan pandangan yang lebih luas, membuat apa yang kita lihat juga rasakan di “bawah”—permasalahan—semakin jelas, cenderung dapat memahami situasi sebagaimana adanya. Sekalipun kini, ia masih terjebak atas permasalahan juga kesedihan—yang ia rasakan atas hubungan tersebut.
Showed you all of my hiding spotsI was dancing when the music stoppedAnd in the disbelief, I can’t face reinventionI haven’t met the new me yet
Tempat-tempat rahasia yang menjadi sudut “persembunyian” sebagai penghiburan diri baik itu hobi, musik yang kita dengar, tempat yang sering kita kunjungi, bahkan mungkin rencana masa depan. Bersama orang yang tepat, kita rela membagi hal-hal tersebut.
"I was dancing when the music stopped", aku mengartikannya sebagai hubungan yang gak kita sadari telah runtuh dan berakhir sementara kita terus percaya bahwa hubungan tersebut akan berhasil.
Lalu bagaimana jika kamu sudah banyak berbagi sebagian besar hidupmu dengannya? Bagaimana kamu melaluinya sementara kini tempat-tempat rahasia itu terdapat memori akan dirinya? Mekanisme koping dengan dalih mencari kesibukan baru, berharap sedikitnya dapat mengubah jati dirimu, membuatmu merasa seperti orang yang "baru", misalnya? Kamu belum mampu melakukannya—I can't face reinvention, I haven’t met the new me yet.
Past the blood and the bruisePast the curses and criesBeyond the terror in the nightfallHaunted by the look in my eyes that would’ve love you for a lifetime
Leave it all behind, there is happiness
Luka, tangis, juga ribuan sumpah serapah yang menyertai kesedihanmu sementara muncul rasa takut bahwa kamu gak akan mampu melewati kesedihan ini. Ketakutan akan dirimu yang mungkin akan terus mencintainya seumur hidup.
Saat berakhirnya hubungan, rasanya wajar jika di benak terpikir, “Apa aku bisa melupakannya? Apa aku bisa mencintai orang lain lagi?”
Untuk menemukan kebahagiaan, tentu kita perlu meninggalkan perasaaan menyedihkan itu, kan? Jangan berlarut. Tinggalkanlah. Ada kebahagiaan lain menunggumu.
Tell me, when did your winning smile begin to look like a smirk?When did all our lessons start to look like weapons pointed at my deepest hurt?
Tapi... dalam prosesnya memang gak mudah. Baik memori akan dirinya di masa lalu atau saat kamu melihatnya kini tersenyum dan tertawa, alih-alih turut bahagia seperti dulu, senyum dan tawanya kini berubah seperti ejekan. Mengejekmu yang tengah terpuruk. Menyakitimu sejadi-jadinya.
I hope she’ll be your beautiful fool
Who takes my spot next to you
No, I didn’t mean that
Sorry, I can’t see facts through all of my fury
You haven’t met the new me yet
Sekalipun ia bertemu orang lain, kamu hanya berharap seseorang itu gak lebih dari sekadar rupanya. Sedikit kamu berharap dia gak lebih baik dari dirimu. Namun, di sisi lain, kamu gak sepicik itu. Pemikiran tersebut ada hanya karena kemarahan yang masih menyelimuti perasaanmu. Kamu tahu betul pemikiranmu pada hal itu akan berubah, sekalipun nanti, saat kamu bisa lebih bijak menyikapinya—You haven't met the new me yet.
There'll be happiness after me / after youBut there was happiness because of me / because of youBoth of these things can be true / I believeThere is happiness
I can’t make it go away by making you a villainI guess it’s the price I paid for seven years in HeavenAnd I pulled your body into mineEvery long cold night, now I get fake nicetiesNo one teaches you what to do when a good man hurts youAnd you know you hurt him, too
But now my eyes leaked acid rain on the pillow where you used to lay your headAfter giving you the best I had, tell me, what to give after thatAll you want from me now is the green light of forgiveness
You haven’t met the new me yet
And I think she’ll give you that
"All you want from me now is the green light of forgiveness". Hijau dipercaya menjadi warna yang menyimbolkan harapan, kedamaian, dan ketenangan. Demi mencapai kedamaian tersebut, seringkali saat mengakhiri hubungan, kita menyematkan permintaan maaf dengan harapan dapat menjalani hidup baru tanpa dibalut rasa bersalah di masa lalu.
Namun di sini, untuk saat ini, sang narator, belum mampu memberikan hal itu. Dengan penuh ego, live with your guilt. Meski begitu, sudut hatinya tahu, dirinya di masa depan, begitu ia telah melalui hal ini, akan sepenuhnya memaafkan—I think she'll give you that.
In our history, across our great divideThere is a glorious sunriseDappled with the flickers of light from the dress I wore at midnightLeave it all behind and there is happiness
0 Comments:
Post a Comment