recherché! #28

Halo! Apa kabarmu? Hiya. Saya hanya terkejut saat lihat tulisan untuk rekomendasi lagu terakhir saya tulis Mei, 2021. Saya pikir hanya absen setahun tapi ternyata 2 tahun?! Astaga, apa saja yang terjadi di hidup saya 2 tahun itu, ya?
Tentu gak mau kegiatan merekomendasikan lagu yang saya suka jadi terputus selamanya. Pun saya merasa gak enak dengan tim Suaka Suara. Alih-alih berusaha tetap aktif, nyatanya 2 tahun belakang saya hanya memilih sebagai pendengar pasif. Jangankan untuk menulis panjang, sekadar balas komentar yang mampir di blog saja, saya belum minat.

Apapun itu, saya rasa 2 tahun sudah cukup untuk istirahat. Hem.. Saya gak sabar rekomendasi musisi-musisi ini. Kamu gak berpikir saya kembali hanya dengan lagu-lagu yang "biasa", kan? Hahaha. Semoga kamu suka!

1. nodisco. - Pretty Blue Jeans & Me

Source: https://music.apple.com/
Ya ampun, Sifa? Bisa-bisanya kamu baru bahas nodisco. sekarang? ((Iya!!!!!))
nodisco. adalah proyek solo Chris Toufexis yang berbasis di Toronto, Canada. Bagaimana saya bisa menemukan musiknya? Tentu dari playlist yang dibuat band yang juga berasal dari Canada, Valley. Saya tahu betul banyaknya daftar lagu itu dibuat oleh Rob, si vokalis. Thanks, Rob. *wink*
Menarik minat saya karena cover art-nya (jangan tanya minat saya soal cover art dengan dedaunan, rumput, gunung, pemandangan alam hijau, you name it), judulnya buat penasaran, dan semua penulisan huruf kecil di nama panggungnya.
Pada wawancaranya, Chris akui mengagumi Valley, pun begitu saya lihat sosial medianya, cuitan terakhirnya adalah soal di pertunjukkannya, dia meng-cover lagu John Mayer.
Saya seperti?!! Ugh, kita cocok, Chris! KITA COCOK!
Dengan kesamaan itu, saya terobos semua lagunya secara bar-bar. Terus berganti dan semua certified bangers?! Semua masuk di telinga saya! Gokil.

2. Blake Rose - Dizzy

Source: www.twitter.com/BlakeRoseMusic
Blake Rose Ini lebih lama lagi saya tahu, dan punya cerita yang cukup konyol. Saya menemukan Blake dari lagunya Lost, suka. Kemudian beralih dengar Casanova. Seru tapi entah belum ada momennya. Hingga setahun kemudian (iya lagu ini bertengger di daftar putar saya setahun doin nothing ekekek) lagu ini keputar saat di jalan pulang. Sedang pakai earphone yang cukup mahal, noice cancelling-nya mantep. Semua dukungan teknologi itu berperan memberi saya kilatan petir. Fu*k, kemana saja saya? Ketukannya asyik betul. Setiap hari saya dengar Casanova. Ini semua salah earphone!
Setelah itu, saya turut dengar lagunya yang lain. Musisi asal Australia ini baru merilis EP "You'll Get It When You're Older" dengan Dizzy di nomor 4. Saya suka semua lagunya di EP ini, termasuk Magazine. Mendengarnya seperti menuntun jalan ke tempat penuh ketenangan dengan angin sejuk yang menyelimuti tubuh saya.

3. Day Wave - Where Do You Go

Source: ww.genius.com
Pastlife adalah lagu pertama yang saya dengar dari proyek solo Jackson Phillips asal Oakland, California ini. Jika mengesampingkan vokal dan hanya membicarakan musiknya, pertama mendengar Pastlife saya pikir sedang mendengar Pastel Coast. Entah apa pendapat orang lain soal kreativitas musisi atas musik yang "serupa". Sejauh saya suka menjelajah musik-musik baru di telinga saya, tetap, saya personal suka mendengar musik yang familier. Saya suka menemukan diri saya sadar musik ini punya pendekatan yang serupa dengan ini. Pada dasarnya, nikmatin aja yang kamu suka, kan?
Dengan petikan gitarnya yang enerjik diikuti ketukan-ketukan synthesizer ganjil sepanjang lagu, Day Wave menghadirkan trek tentang upaya melepaskan seseorang yang dicintai.

Langsung dengar di bawah, ya!

CONVERSATION

0 Comments:

Post a Comment