Java Jazz Festival 2022: JoJo

Hari itu JoJo umumin bahwa dirinya adalah salah satu pengisi utama dari Java Jazz Festival 2022. Saya lumayan kaget karena meski ia sudah berkarir dari usia belia, kedatangannya ke Indonesia adalah hal yang saya pikir hampir mustahil. Namun, nyatanya kemungkinan itu ada dan terwujud di depan mata saya.
Mulai dari buru-buru vaksin ketiga sampai kena tipu beli tiket di internet, gak menghentikan usaha saya. Beruntung, saya lagi-lagi menang tiket gratis. Kali ini dari salah satu sponsor minuman kemasan, Floridina.

Eits, tapi saya menang hanya tiket masuk generalnya, ya. Untuk nonton JoJo saya sudah lebih dulu beli tiket tambahannya karena dia adalah headliner. Terlewat pede dan nekat, karena jika saya gak punya tiket masuk yang biasa, tiket spesial yang saya punya jadi sia-sia.

H-1 acara, Floridina lewat cerita Instagram-nya umumin pemenang yang dibagi menjadi 3 cerita. 10 orang, 10 orang, dan 10 orang lagi. Gokil juga ya nih sponsor. Hahaha. Yang buat dilema adalah sebab Java Jazz diselenggarakan 3 hari; Jumat, Sabtu, dan Minggu dan dalam pengumumannya, Floridina gak kasih tahu kami hari apa yang kami dapat.
Ada beberapa pemenang yang hubungin saya lewat pesan Instagram untuk minta tukar andai yang saya dapat hari Sabtu. Yup, karena saya ada di cerita yang kedua yang mana logikanya adalah hari kedua, Sabtu.

Waduh bisa jadi bener, batin saya. Padahal yang mau saya tonton hanya JoJo di hari Jumat. Dengan pencerahan itu, mulailah saya hubungi satu persatu orang yang menang di cerita pertama. Ada yang mau, ada yang gak karena kalau benar pun, mereka mau datang di hari Jumat. Oke. Saya coba santai selagi dengar-dengar kembali lagu JoJo sebelum tidur untuk persiapan karaoke besoknya. Hihihi.
Sekitar pukul 12 siang di hari Jumat, Floridina mulai hubungin para pemenang termasuk saya. Benar saja, saya dapat hari Sabtu. Cepat-cepat saya hubungin pemenang yang bersedia tukar tiket karena kami hanya dapat berupa kode voucher yang kemudian di-redeem dengan identitas kami. Tahu apa? Dia sudah di-reedem, dong. Sudah berubah jadi e-tiket dengan tertera nama dia sebagai pemilik. Padahal gak mau nonton juga di hari itu. Hahahaha. Ada-ada aja orang. Padahal lebih aman masih dalam bentuk kode voucher kalau-kalau dia mau jual ke orang, kan?

Meski agak deg-degan karena itu kali pertama saya pegang tiket atas nama orang lain, syukurnya gak ada masalah. Saya langsung kasih kode voucher yang saya pegang ke dia begitu saya sudah masuk area. Saya sampai sekitar satu jam sebelum jadwal JoJo tampil. Tanpa banyak habisin waktu, saya masuk area langsung ke toilet (ini penting hahaha), kemudian beli kartu Java Jazz sebagai alat transaksi, beli jajanan dan duduk di pinggir Hall tempat JoJo akan perform. Yup, karena tujuan saya hanya JoJo seorang. Jika dibilang saya sat-set-sat-set malam itu, saya gak menampik. Hehehe.

Tanpa disangka hujan kemudian turun, tapi saya gak khawatir karena JoJo tampil di dalam ruangan. Kiranya waktu mulai dekat, saya mulai cari gate untuk masuk. Saya lihat belum ada satupun yang antre di pintu gate karena hujan yang cukup deras. Tapi ada semacam tenda di gate yang bisa menampung beberapa orang andai sudah antre duluan. Ketimbang berdiri cantik di pinggir Hall tanpa tahu kapan hujan reda, saya terjanglah itu, dengan jaket yang kebetulan saya bawa untuk tutupin kepala saya. Lucunya, karena sepertinya setelah itu orang jadi baru sadar jika antre awal masih bisa masuk area tenda di gate, pada lari, dong. Heee saya mah udah baris pertama. Wleeeeeee.

Dengan baris pertama itu pula saya jadi tahu bahwa kelihatannya ada sedikit masalah saat panitia di barisan saya coba tes pindai barcode yang mana panitia di barisan lainnya nampak lancar. Hmm.. bisa-bisa hambat saya masuk, nih, pikir saya. Begitu hitungan mundur selesai dan mulai pindai e-tiket, benar saja alat pindai di barisan saya ada masalah. Langsung saya ulurin handphone saya ke panitia sebelah dengan minta tolong untuk pindai. Perasaan dikejar zombie setelahnya pun ada banget. Hahahaha. Masih ngos-ngosan, pikir saya saat itu, JoJo begini gimana Taylor Swift. Gilaaaaa. Tapi yaaa... setidaknya saya pernah alami saat nonton John Mayer.

Yang ditunggu pun tampil, JoJo dalam setelan biru, dengan vokalnya yang stabil, suara yang bahkan terdengar luar biasa saat langsung, energinya membawakan lagu-lagu baru juga hits lama yang memicu teriakan penonton termasuk saya, lebih-lebih saat "Like That"dibawakan. Ugh, itu lagu yang gak terlalu saya sangka akan dinyanyikan but she did.

JoJo resmi sebagai penyayi perempuan internasional pertama yang saya tonton, juga konser pertama setelah pandemi. Menyenangkan bisa menyanyikan lagu-lagu yang saya dengar selagi beranjak dewasa, yang saya pikir hanya bisa saya nyanyikan di kamar seorang diri.

CONVERSATION

0 Comments:

Post a Comment