Matt Maltese dan Lagu-lagu Cintanya yang Nyeleneh
Matt Maltese yang memiliki nama panjang Matthew Maltese merupakan musisi kelahiran Reading, Inggris. Melepas single Even If It's a Lie berbentuk demo di tahun 2015, kemudian melepas EP debut yang dirilisnya sendiri setahun kemudian, In a New Bed, menandakan awal karir Matt dalam bermusik. Memiliki seorang ibu yang berprofesi sebagai penyanyi opera juga kakek yang merupakan pemain alat musik terompet jazz, gak heran dirinya memiliki ketertarikan untuk bermusik sejak usia dini, 14 tahun, dengan menulis beberapa lagu cinta yang diiringi dengan alunan piano miliknya meski saat itu, dirinya belum sepenuhnya yakin apakah bermusik adalah hal yang benar-benar dia inginkan.
Sebelum tertarik untuk bermusik, nyatanya Matt pernah memiliki keinginan untuk menulis novel yang bisa dibaca anak-anak, lho. Gak serta merta hanya menulis lagu, Matt juga pernah melakukan pekerjaan paruh waktu di perusahaan katering sampai akhirnya memutuskan untuk serius bermusik.
Matt Maltese Source: https://www.nme.com/ |
Melabelkan musiknya sebagai "paino music" (yang saya yakini plesetan dari "piano") mewakili lagu-lagunya yang easy listening dengan sentuhan musik balada yang smooth dan dreamy. Pada beberapa wawancaranya, Matt mengaku banyak mendengarkan musik Leonard Cohen, penyanyi yang juga banyak menulis lagu, novel, dan puisi, sejak masa remajanya. Hal itu dikarenakan ayahnya yang juga merupakan penggemar Leonard Cohen. Bahkan pada EP debutnya, salah satu track-nya merupakan lagu Leonard Cohen yang di-cover olehnya berjudul Paper Thin Hotel. "That's a perfect song for heartbreak," akunya.
Meski senang menulis lagu-lagu cinta, Matt lebih senang meramunya dengan lirik-lirik jenaka, seperti yang diakuinya pada Interview Magazine, "I love writing about love, and I found that the idea of this humored me a little." "In the context of such a ridiculous matching, I was able to really sweeten the song and make it as ridiculous as I wanted it to be, rather than just writing the song about me and a girl," jelasnya. Hal itu begitu nampak pada lirik-lirik nyeleneh yang ditulisnya, tapi di saat bersamaan juga meninggalkan kesan yang dalam.
Hal-hal jenaka itu juga dapat ditemui pada video musik salah satunya Rom-Come Gone Wrong, single dari album keduanya, Krystal (2019), yang dapat membuat kita tertawa dengan tingkah kikuknya. Album yang dinamainya sebab di kota tinggalnya, London, dirinya selalu melewati sebuah toko dengan nama "Krystal", hal itu terus muncul dibenaknya hingga akhirnya memutuskan "Krystal" sebagai judul albumnya. Hahaha. Lucu, ya. Orangnya juga lucu, lho. Gemes. Hahahahaha. Saya pernah merekomendasikan lagunya di sini. Bila tertarik, kamu bisa dengar lagu-lagunya di Spotify atau mengikutinya di Bandcamp. Semoga suka.
0 Comments:
Post a Comment