DUA PENYANYI KESUKAAN SAYA KOLABORASI LAGI!
Oke. Ini seperti salah satu keinginan yang terwujud, terlebih kali ini bukan hanya sebuah lagu, tapi sekaligus kolaborasi dalam bentuk mini album yang berjudul brent. Mini album ini rilis pada 3 Mei 2019, terdapat 5 track di dalamnya. Salah satunya adalah "you were good to me" yang sudah lebih dulu rilis sebagai single pada 19 April 2019.
source: http://www.raphiphop.co/ |
1. you were good to me
Diawali dengan dentingan piano yang cenderung lambat, lagu ini mengisahkan tentang penyesalanmu sebab telah menyakiti seseorang yang akhirnya baru kamu sadari bahwa dia adalah yang terbaik bagimu. Bukan hanya itu, pada lagu ini juga menggambarkan tentang bagaimana kamu meyakinkan bahwa kini dirimu telah berubah―swear I'm different than before, I won't hurt you anymore, berharap dia dapat memaafkanmu. Namun, kamu tahu bahwa itu tidak berhasil, dan kini kamu terjebak pada penyesalanmu karena telah menyia-nyiakannya.
2. please
Intro/petikan gitar pada lagu ini sangat mengingatkan saya dengan lagu kolaborasi mereka yang lain, better off. Terlepas dari itu, lagu ini mengisahkan tentang berakhirnya hubunganmu dengan seseorang, membuatmu harus merelakan kepergiannya, sekalipun dalam lubuk hatimu kamu tidak mau hubunganmu dengannya berakhir demikian―it's not how it's supposed to end. Kamu tidak akan tahu apakah perpisahan tersebut adalah kali terakhir kamu melihatnya, kamu tidak akan tahu kapan bertemu dengannya lagi, mungkin tidak sama sekali, mungkin itu yang terakhir. Membayangkan hal seperti itu aja menyakitkan, bukan?Lagu ini juga menggambarkan tentang dirimu yang masih akan menunggunya―I swear I'll wait forever if it means not letting go, kamu berharap dia hanya sedang butuh waktu untuk sendiri dengan begitu dia akan kembali padamu―maybe you'll come running when you're done being alone.
3. sometimes /Chelsea Cutler
Kamu pernah begitu mencintai seseorang sedang kamu tidak yakin tentang perasaaanya kepadamu? Kamu tidak tahu apakah dia benar mencintaimu atau hanya dirimulah yang amat mencintainya. Kamu terjebak dengan hubungan yang rasanya tidak berjalan dengan semestinya. Sampai pada satu momen kamu ingin sekali meminta padanya untuk katakanlah jika memang berakhir―tell me it's over, toh seperti itulah yang kamu rasakan. Rasanya menyakitkan, dan kadang membuatmu merasa lebih baik mati daripada harus menahan perasaan menyakitkan itu―cause I love you, but sometimes, I'd rather die than have to feel this way inside.4. hello old friend
Dari yang saya pahami, lagu ini menceritakan tentang seseorang yang "telah" lama mengakhiri hubungan dengan mantan kekasihnya yang begitu sulit dia lupakan, dan itulah yang dimaksud old friend.Setelah sekian lama, dia pikir telah berhasil melaluinya, begitu yang dia kira. Namun, saat mantan kekasihnya kembali menghubunginya dan membicarakan kisah lama mereka, dirinya mencoba meyakinkan bahwa itu hanya membuang waktu―you're asking way too much of me, I'm running out of energy, mengingat bagaimana dirinya pernah begitu mengecewakannya, menyakitinya―my ashes lit by matches when I know the truth, dan itu membuatnya yakin untuk tidak mengubah pikiran serta keputusannya, tapi terlepas dari itu, mengesampingkan apa yang dia pikirkan dan mengikuti kata hatinya, sejujurnya dirinya mau "mencoba lagi"―I won't break in my mind, oh, honest, I wanna try.
5. scared /Jeremy Zucker
Melalui akun Twitter-nya, Jeremy pernah membagikan sebuah video dirinya memainkan piano menyanyikan lagu ini, dan itu diunggahnya 2 tahun sebelum EP ini rilis.— jerm (@jeremyzucker) May 22, 2017Lagu ini mengisahkan tentang dirimu yang tengah melalui masa-masa sulit bersamanya, mencoba meyakinkannya bahwa kamu akan tetap bersamanya melalui itu, terlihat jelas dari lirik bagian chorus yang mengatakan, "don't be scared. I'm right here. And what is fear when no one knows what comes next?"
Brent Ii dungs, enak bacanya 😪❤️
ReplyDelete