Tidak bisa diabaikan kenyataan bahwa saya menemukan Maggie Rogers karena John Mayer. Mayer mengundang Maggie Rogers sebagai bintang tamu di acaranya, Current Mood. Melalui akun Instagram-nya, Mayer membagikan cuplikan video dari dirinya, Maggie, dan beberapa musisi lainnya yang tengah membawakan lagu Light On milik Maggie Rogers. Yang kemudian diakui Mayer, penampilan itu terjadi tanpa latihan apapun.
Pada wawancaranya dengan Billboard, Maggie mengaku bahwa lagu ini mencerminkan bagaimana perasaannya tentang musik beberapa tahun terakhir. Tentang dirinya bahagia sekaligus merasa takut karena kehidupan pribadinya kini menjadi sorotan publik dalam waktu yang dirasanya begitu cepat dan dirinya tidak memiliki kendali atas itu. Hal itu bermula dari video "Alaska" yang ramai dibicarakan setelah dimainkan di hadapan Pharrel Williams selama masterclass di Clive Davis Institute of Recorded Music, New York University.
source: www.genius.com |
Would you believe me now
If I told you I got caught up in a wave?
Almost gave it away
Would you hear me out
If I told you I was terrified for days?
Thought I was gonna break
Pada bagian ini, Maggie menyuarakan isi hatinya kepada orang-orang tentang bagaimana dirinya merasa terjebak sekaligus takut dengan perubahan yang kini terjadi dihidupnya; ketenaran, kehidupan pribadinya yang mulai menjadi sorotan publik, dan hal semacamnya.
Seperti yang sudah dikatakan pada wawancaranya, dirinya tidak memiliki kendali atas perubahan itu―I coudn't stop it tried to slow it all down. Saat dirinya mengatakan―with everyone around me saying "you must be so happy now"―alih-alih ikut bahagia dengan perubahan hidupnya yang kini dikenal orang, didengar orang banyak layaknya yang dirasakan orang-orang terdekatnya, lirik itu seolah menunjukan sisi lain yang dirasakan Maggie, tentang bagaimana keinginan baik keluarga dan teman-teman telah sepenuhnya berubah menjadi siksaan dan ancaman.
Kini dirinya ingin orang-orang tahu bahwa tujuan serta niatnya hanya ingin bermusik, dan ingin terus begitu―always wanted to stay. Maggie juga mengakui bahwa dirinya tidaklah sempurna dan rentan dalam banyak hal.
Kemudian dirinya merasa apabila orang-orang bisa menerima dirinya, menerima musiknya, lagu-lagu yang diciptakannya, dia akan terus berkarya―then I'll keep coming back. Tapi, pun jika hal itu berlaku sebaliknya, dia merasa baik-baik saja. Bagian ini menggambarkan Maggie yang ingin terus jujur pada dirinya, menjadi dirinya sendiri dalam membuat karya dalam hal ini bermusik. Maka apabila orang-orang tidak bisa menerima itu dan akhirnya meninggalkan dirinya, dirinya tidaklah masalah―if you leave the light on, then I'll leave the light on.
Penyampaian pesan Maggie pada lagu ini dibantu dengan video musik yang menampilkan Maggie berpergian seorang diri, seolah ingin enyah dari kehidupannya untuk sementara. Menangis sebagai wujud pelampiasan emosi yang dirasakan Maggie, juga menari bebas, being herself, dalam artian bahwa Maggie akan tetap menjadi dirinya, akan tetap bahagia pada apa yang dilakukannya.
Oh, I couldn't stop itTried to slow it all downTried to figure it outBut everything kept movingCrying in the bathroomWith everyone around me saying"You must be so happy now"
Seperti yang sudah dikatakan pada wawancaranya, dirinya tidak memiliki kendali atas perubahan itu―I coudn't stop it tried to slow it all down. Saat dirinya mengatakan―with everyone around me saying "you must be so happy now"―alih-alih ikut bahagia dengan perubahan hidupnya yang kini dikenal orang, didengar orang banyak layaknya yang dirasakan orang-orang terdekatnya, lirik itu seolah menunjukan sisi lain yang dirasakan Maggie, tentang bagaimana keinginan baik keluarga dan teman-teman telah sepenuhnya berubah menjadi siksaan dan ancaman.
And do you believe me nowThat I always had the best intentions, babe?Always wanted to stayCan you feel me nowThat I'm vulnerable in oh-so many ways?Oh, and I'll never change
Kini dirinya ingin orang-orang tahu bahwa tujuan serta niatnya hanya ingin bermusik, dan ingin terus begitu―always wanted to stay. Maggie juga mengakui bahwa dirinya tidaklah sempurna dan rentan dalam banyak hal.
Oh, if you keep reaching outThen I'll keep coming backBut if you're gone for goodThen I'm okay with thatIf you leave the light onThen I'll leave the light on
Kemudian dirinya merasa apabila orang-orang bisa menerima dirinya, menerima musiknya, lagu-lagu yang diciptakannya, dia akan terus berkarya―then I'll keep coming back. Tapi, pun jika hal itu berlaku sebaliknya, dia merasa baik-baik saja. Bagian ini menggambarkan Maggie yang ingin terus jujur pada dirinya, menjadi dirinya sendiri dalam membuat karya dalam hal ini bermusik. Maka apabila orang-orang tidak bisa menerima itu dan akhirnya meninggalkan dirinya, dirinya tidaklah masalah―if you leave the light on, then I'll leave the light on.
And I'm finding outThere's just no other wayAnd I'm still dancing at the end of the dayIf you leave the light onThen I'll leave the light on
Penyampaian pesan Maggie pada lagu ini dibantu dengan video musik yang menampilkan Maggie berpergian seorang diri, seolah ingin enyah dari kehidupannya untuk sementara. Menangis sebagai wujud pelampiasan emosi yang dirasakan Maggie, juga menari bebas, being herself, dalam artian bahwa Maggie akan tetap menjadi dirinya, akan tetap bahagia pada apa yang dilakukannya.
this is a song about gratitude. it’s the most vulnerable ive ever felt in a song. it’s about how overwhelmed + scared i was during all that change, but mostly about all the light you gave me when I couldn’t always find it for myself.— Maggie Rogers (@maggierogers) October 8, 2018
‘light on’ out wednesday. 💡 pic.twitter.com/TMxRqTLYTv
0 Comments:
Post a Comment