Makna Lagu: John Mayer - Heartbreak Warfare

Orang bilang, kamu akan lebih mampu memahami suatu hal, apabila hal tersebut terjadi pada dirimu. Mungkin kiranya itulah alasan saya menulis ini. Sebab saya merasa situasi saya serupa dengan lirik lagu Heartbreak Warfare milik John Mayer itu. Atau begini, saat teramat kesal pada Mayer karena sudah songong, biasanya saya akan menambahkan kata "sialan" untuknya. Semacam menyumpahi dirinya dengan: Bisa-bisanya Anda ganteng, jenius, dan bikin lagu dengan lirik yang begitu mewakili situasi saya?!
Jadi biar saya ulang: saya merasa situasi saya serupa dengan lirik Heartbreak Warfare milik John Mayer sialan itu.
source:: www.last,fm
Lightning strike
Inside, my chest to keep me up at night
Dream of ways
To make you understand my pain

Mayer memberi gambaran bahwa malam itu, pertengkarannya dengan kekasihnya membuat jantungnya berdetak kencang, bergejolak di dadanya seperti sambaran petir yang enggan membuatnya tenang, terus saja membuatnya terjaga―to keep me up at night. Pada malam itu juga, Mayer memikirkan cara supaya kekasihnya bisa mengerti bahwa dirinya pun sakit hati. Dirinya terluka atas pertengkaran ini.

Clouds of sulfur in the air
Bombs are falling everywhere
It's heartbreak warfare
Once you want it to begin,
No one really ever wins
In heartbreak warfare

Seperti peperangan, Mayer menggambarkan pertengkaran mereka layaknya bom yang berjatuhan di sekelilingnya―bombs are falling everywhere. Menggambarkan situasi mereka yang terus saja berargumen, membela diri, dan saling menyalahkan. Dengan ego mereka, sekali saja pertengkaran dimulai, tidak akan benar-benar selesai, tidak ada yang akan sepenuhnya menang di antara satunya.

Drop his name
Push it in and twist the knife again
Watch my face
As I pretend to feel no pain, pain, pain

Tidak bisa dipungkiri, ada saatnya pertengkaran disebabkan adanya orang lain dalam hubungan. Pada kasus ini, agaknya wanita ini―alih-alih meredamkan suasana―justru membuat situasi semakin kacau dengan membahas/membandingkan lelaki "lain-yang-dirasa-bisa-beri-afeksi-yang-lebih-baik" tersebut ke Mayer―drop his name, push it in and twist the knife again. Mengetahui itu, Mayer berpura-pura baik-baik saja―as I pretend to feel no pain, dan tentu berpura-pura merasa baik-baik aja di saat yang kamu rasakan sebaliknya juga menyakitkan.

If you want more love,
Why don't you say so?
If you want more love,
Why don't you say so?

Pada bagian ini terlihat kenapa wanita ini membahas lelaki lain di depan Mayer. Menurut interpretasi pribadi saya, bukan karena dia tidak mencintai Mayer dan ingin menyudahi hubungan mereka dengan berhubungan dengan lelaki lain, tapi lebih kepada dia tidak merasa dicintai sepenuhnya dengan Mayer. Benak si wanita dipenuhi dengan pikiran, "Sebenarnya dia cinta tidak, sih, sama saya? Apa saya benar satu-satunya di hidup dia?". Tidak ada pembuktian yang pasti. Beruntungnya, Mayer cepat memahami situasi, untuk itu dia berkata: If you want more love, why don't you say so?―(instead of looking for another guy). Aneh, tapi jujur kadang saya pengin nampar Mayer saat dia nyanyi bagian itu.

How come the only way to know how high you get me
Is to see how far I fall
God only knows how much I'd love you if you let me
But I can't break through at all.

Pada pertengkaran ini, keduanya seolah menguji cinta mereka satu sama lain dengan saling menjatuhkan. Untuk itu, Mayer berkata: "Tuhan pun tahu saya begitu mencintaimu kalau saja kamu membiarkan saya membuktikannya―tapi kamu tidak memberi saya kesempatan"―I can't break through at all.

I don't care if we don't sleep at all tonight
Let's just fix this whole thing now
I swear to God we're gonna get it right
If you lay your weapon down
Red wine and Ambien
You're talking shit again, it's heartbreak warfare
Good to know it's all a game
Disappointment has a name, it's heartbreak, heartbreak

Saat sedang bertengkar, waktu terbaik untuk menyelesaikannya adalah saat itu juga―let's just fix this whole thing now. Sekalipun itu malam hari―I don't care if we don't sleep at all tonight―dan membuat kalian terjaga sepanjang malam. Jangan ditunda dan berujung pada pertengkaran di hari selanjutnya, atau berakhir dengan ketidakpahaman keduanya, berujung "abu-abu", yang bisa memicu pertengkaran yang sama di hari lainnya.
Kamu tahu, kan, betapa menyiksanya bertengkar malam hari dan berpikir hal-hal yang menyakitkan sepanjang malam?

Selanjutnya adalah lirik kesukaan saya―I swear to God we're gonna get it right, If you lay your weapon down―yang menandakan bahwa hubungan tentu saja bisa diselesaikan dengan cara yang baik andai kedua pihak bisa menurunkan egonya―lay your weapon down. Alih-alih melakukannya, wanita ini terus saja bertahan pada egonya, memicu pertengkaran lagi―you're talking shit again. Benar yang Mayer katakan, disappointment has a name, it's heartbreak.

CONVERSATION

0 Comments:

Post a Comment