Hawaiian Night!
Saya baru saja sampai rumah, baru saja bersih-bersih dan masih terjaga untuk menuliskan cerita ini. Hari ini atau tepatnya kemarin karena sekarang sudah ganti hari, saya dan teman-teman saya baru saja selesai menyelenggarakan acara yang merupakan tugas mata kuliah Management Event. Acara tersebut bertemakan Hawaiian Night.
Sesuai namanya, kami mengenakan pakaian dengan tema yang senada. Kami punya tugas yang dibagi menjadi beberapa kelompok. Kelompok saya bertugas untuk mendekorasi ruangan, berupa ballroom hotel, tepatnya di Hotel Acacia, Senen. Untuk mendukung tema acara, dekorasi yang kami gunakan berupa mobil volkswagen, papan selancar, pohon kelapa buatan, dedaunan, bunga serta ornamen pendukung lainnya.
Rasanya tidak lengkap kalau belum ada special performance, untuk itu kami mengundang dua performance yang mengisi acara kami, yaitu Lisa. Kemudian diakhiri dengan penampilan dari Pasukan Musang―yang melabelkan diri mereka sebagai audio visual performance art―memainkan beberapa lagu, seperti lagu Potret, RAN, Souljah, dan lain-lain.
Hawaiian Night |
Saya bukanlah orang yang suka joget-joget dalam artian seperti... katakanlah 'dugem'. Maka saya hanya ikut bernyanyi sewajarnya, dibelakang pula. Tapi penampilan mereka ditutup dengan lagu kesukaanku. Belakangan ini, seperti yang pernah saya cuitkan di Twitter:
pengin ke inul vizta, nyanyi brutal lagu ocean avenue-nya yellowcard, terus pulang alias aku cuma mau teriak ilangin stres.— sifa fauziah (@sifaazh) January 16, 2019
eh, sebelum pulang bolehdeh sekalian my friends over you-nya new found glory.
Saya memang sedang ingin teriak-teriak, tapi lagu RAN, Potret tidak segitunya berhasil memicu saya. Sampai mereka membawakan lagu Mr. Brightside-nya The Killers. Saya butuh teriak, dan lagu itu bisa jadi cara saya meluapkannya. Dengan musik, apa aja bisa terjadi, kan? Lagipun, siapa yang gak pernah dengar lagu Mr. Brightside-nya The Killers?
Hampir aja setelahnya saya teriak, "PANIC! AT THE DISCO!"
1 Comments:
Post a Comment