Setelah In Your Atmosphere dan A Face To Call Home, saya rasa tidak lengkap kalau belum ada lagu John Mayer yang mewakili album keempatnya bertajuk Battle Studies (2009). Untuk kamu yang berada di antara memilih untuk melanjutkan atau menyerah di suatu fase dalam hidupmu, saya rasa kamu perlu mendengar lagu War of My Life ini. Lagu yang pastinya menggambarkan keadaanmu dan tentunya akan membantu kamu menjawab kegelisahan tersebut. Saya merasa lirik pada lagu ini terbilang sederhana, namun di satu sisi begitu kuat, seperti mantra yang apabila diucap berulang, akan membantumu yakin untuk melewati masa-masa sulit yang ada di hidupmu. Sebab itu saya pernah bilang begini:
khusus hari ini tweet sy akan mengutip mantra2 dr lirik lagu milik john mayer:— sifa fauziah (@sifaazh) December 22, 2017
dimulai dengan ini,
"if fear hasn't killed me yet, then nothing will."
juga ini,
"got no choice but to fight 'till it's done."
Di bait pertama, Mayer 'menantang' segala hal yang akan memengaruhi dirinya, baik itu dari lingkungannya, maupun dari pemikirannya sendiri. Bukankah hal paling sulit adalah melawan diri sendiri?
Menurut saya, "angels" merujuk pada pemikiran positif yang ada dibenaknya, dan tentunya "ghosts" merujuk pada pemikiran negatif. Saat kita tengah bimbang, akan muncul pemikiran/pertimbangan baik buruk yang memengaruhi tindakan yang akan kita ambil nantinya.
I'm not runningI'm not scaredI'm waiting and well prepared
Mengacu pada bait pertama, di sini Mayer mengatakan pada dunia, termasuk pada pemikiran-pemikirannya itu, menegaskan bahwa dirinya tidak akan mengelak, dia tidak takut untuk menghadapi permasalahannya. Lagipun, hidup harus berlanjut, bukan?
I'm in the war of my lifeAt the door of my lifeOut of time and there's no way to run
Waktu terus berjalan, sampai pada titik terendah dalam hidupnya―at the door of my life―Mayer meyakinkan diri bahwa tidak ada lagi waktu yang tersisa, tidak ada lagi alasan untuk menghindari hal tersebut.
I've got a hammerAnd a heart of glassI got to know right nowWhich walls to smash
Kemudian Mayer ditempatkan pada situasi ketika dirinya harus mengambil keputusan itu. Menurut saya, "hammer" sebagai kiasan yang merujuk pada keputusan berani-berisiko yang bisa saja diambilnya. Kebalikannya, "heart of glass" adalah sebuah keputusan yang menggambarkan bahwa dirinya bisa saja menyerah atau memilih pasif.
I got a pocketgot no pillsIf fear hasn't killed me yetThen nothing will
Dari yang bisa saya sampaikan―I got a pocket, got no pills―mengacu pada perumpamaan seseorang berada dipuncak depresinya dan tidak ada lagi 'bantuan' (pills) melainkan dari dirinya sendiri. Selanjutnya Mayer menambahkan, apabila hal yang paling ia takuti saja tidak "membunuhnya", maka tidak akan ada yang bisa melebihi itu―if fear hasn't killed me yet, then nothing will.
All the sufferingAnd all the painNever left a name
Semua penderitaan, semua kepedihan yang ia rasakan saat menghadapi permasalahannya, ia tahu bahwa itu akan berlalu.
No more sufferingNo more painNever again
Dengan begitu, tidak akan ada lagi penderitaan, no more pain.
So fight onFight on everyoneGot no choice but to fight 'til it's done
Maka dari itu, pada akhir lagu, Mayer meyakinkan pendengarnya untuk teruslah berjuang, untuk tidak menyerah, sekalipun kamu ditempatkan pada situasi yang sangat sulit, paling tidak berjuanglah sampai akhir―got no choice but to fight 'til it's done.
0 Comments:
Post a Comment