Architecture 101

Malam ini, tepatnya pada hari penuh kasih sayang, saya baru saja nonton sebuah film Korea, Architecture 101 (2012). Saya cenderung nonton hanya yang aktornya sudah dulu saya tahu. Di antara pemain film Architecture 101, saya tahu Lee Je Hoon dan Suzy.
source: kelvinmun9408.wordpress.com
Menceritakan tentang laki-laki kaku juga lugu yang sedang menempuh tahun pertama kuliah arsitektur, bertemu dengan seorang perempuan dengan minat yang sama.
Untuk mengenal arsitektur secara umum, mereka diberi tugas untuk  mengamati sekeliling, tentang bangunan, pemandangan dan hal lain yang kiranya menjadi inspirasi. Mengetahui mereka tinggal di daerah yang sama, membuat mereka akhirnya berkenalan. Tugas demi tugas, membuat mereka menjadi lebih dekat, sebab mereka sepakat untuk mengerjakan tugas bersama. Kedekatan itulah yang akhirnya menumbuhkan rasa cinta diantara mereka, namun sayangnya hubungan itu tidak berhasil.
Source: montrealgazette.com
Menurut saya hal-hal kecil pada cerita ini yang justru punya poin tersendiri, membuat saya terharu (oke, mari jujur kalau saya nangis banget), bagaimana pada masa kini, justru hal-hal kecil tersebut adalah hal yang tidak pernah mereka lupakan, sebagai cinta pertama.
Kemudian apakah pada masa kini mereka akan bersama?
Source: wowkeren.com
Saya rasa lebih baik nonton! Hehehe.

Pada akhirnya, film ini mengajarkan saya tentang bagaimana kita harus berbakti kepada orang tua, juga bagaimana hal-hal dimasa lalu, entah itu baik atau buruk, menyenangkan atau menyedihkan, penuh penyesalan atau penuh kegembiraan tidak selalu harus dibenci dan dilupakan, cukup ikhlas menerima dan jalani sebagaimana kita hidup pada masa kini, dijadikan pelajaran dengan harapan hal buruk dimasa lalu tidak lagi terulang di kemudian hari.
Film ini juga mengajarkan saya betapa "salah paham" memang bisa benar-benar memuakkan! Alasan paling bodoh yang dengan mudahnya mampu menghancurkan dirimu, dan yang penting, film ini juga mengajarkanmu untuk berani berbicara. Lupakan soal tanggapan apa yang akan kamu terima, cukup katakan apa yang memang kamu rasa perlu untuk dikatakan, selagi waktu masih berpihak padamu.

"The past is a place of reference, not a place of residence; the past is a place for learning, not a place for living" ― The Light in the Heart.

CONVERSATION

1 Comments: