Vanessa Carlton adalah seorang penyanyi sekaligus penulis lagu berkebangsaan Amerika. Kalau hal pertama yang muncul di benak kalian adalah pelantun A Thousand Miles, itu adalah lumrah, karena gak mungkin tahu Vanessa Carlton tanpa tahu A Thousand Miles. Atau barangkali ada yang hanya tahu A Thousand Miles?
Selain bernyanyi, Vanessa juga jago main piano, maka wajar dalam music video-nya, ia sering kali memainkan piano. Dia adalah salah satu alasanku pengin bisa main piano. Aku pernah buat pernyataan pada diri sendiri, kalau aku bisa, lagu pertama yang akan aku mainkan adalah A Thousand Miles, catat itu! Hahahaha. Bahkan A Thousand Miles aku pilih sebagai penentu nilai praktek nyanyiku sewaktu SMA kelas 3. Aku benar-benar jatuh cinta dengan lagu ini. Pun aku pengin punya suara tipikal Vanessa, karena cewek banget gitu, apalagi bayangin diri ini nyanyi dengan jari-jari memainkan tuts piano, dibalut little black dress yang cantik, haduuu. Hahaha. Sudahlah, memang hidupku adakalanya ngayal.
Gimana ya, aku suka dengan perempuan yang bisa main alat musik, suaranya bagus, punya attitude yang menyenangkan, dan cantik adalah bonus. Sejauh ini untuk hal piano-piano-an, aku suka dengan Vanessa dan Sara Bareilles. Mempesona banget mereka tuh. He-he-he. (sekadar info: mereka berteman, lho. Vanessa ada di music video Sara yang berjudul Uncharted, dan kurasa kamu gak mengerti betapa bahagianya diriku mengetahui fakta itu.
Aku juga begitu respect dengan Taka (vokalis One Ok Rock) karena dalam interview-nya, ia mengaku sangat menyukai lagu A Thousand Miles, sampai mereka bawain lagu itu di salah satu konser terbaik mereka, dan aku sangat suka!
Tapi begitu, saking terkenalnya lagu itu, pada music video Vanessa yang berjudul Nolita Fairytale, seakan ia ingin menghilangkan label si pelantun A Thousand Miles yang melekat pada dirinya, hal itu terlihat dalam music video tersebut, ketika ia menghancurkan piano yang menjadi ciri khas dari music video A Thousand Miles.
Ngerti, sih, perasaan Vanessa, mungkin muak bawain lagu itu bertahun-tahun, seolah yang orang kenal dari dirinya hanya si penyanyi A Thousand Miles di saat ia punya banyak lagu lain yang gak kalah bagus, seperti Nolita Fairytale, Ordinary Day, Pretty Baby, Heroes and Thieves, dan White Houses.
Maka pada kesempatan ini, aku pengin coba bedah sedikit mengenai lagu miliknya yang berjudul White Houses, sekalipun ini cukup sulit diinterpretasikan. Perlu kutekankan bahwa untuk lagu ini, ku bedah dengan sederhana. Hehe.
Crashed on the floor when I moved inThis little bungalow with some strange new friendsStay up too lateAnd I'm too thinWe promise each other it's till the end
Lagu ini menceritakan kisah seorang perempuan lugu yang memasuki circle pertemanan baru, yang ia kias sebagai white houses. Pada bagian ini menjelaskan tentang bagaimana si perempuan berusaha untuk berbaur dengan teman-teman baru yang tampak sempurna baginya―crashed on the floor when I moved in, this little bungalow with some strange new friends―disaat ia merasa dirinya tak sebanding dengan mereka―and I'm too thin.
Now we're spinning empty bottlesIt's the five of usWith pretty eyed boys girls die to trustI can't resist the dayNo, I can't resist the day
Meski begitu, ia tetap bersenang-senang layaknya remaja seusianya, berpesta bersama teman-teman perempuannya, juga dengan sosok cowok bermata indah yang mulai memikat hatinya.
Jenny screams out and it's no poseCause when she dancesShe goes and goesBeer through the nose on an inside jokeI'm so excitedI haven't spokenAnd she's so prettyAnd she's so sureMaybe I'm more clever than a girl like herThe summer's all in bloomThe summer is ending soon
Pada bagian ini tampaknya Jenny (temannya) digambarkan sebagai perempuan yang paling populer, menonjol dari mereka semua, sebab ia memiliki kelebihan dari segi fisik, dan itu membuat dirinya sedikit cemburu pada Jenny―she's so pretty and she's so sure, maybe I'm more clever than a girl like her.
Maybe I'm a little bit over my headI come undone at the things he saidAnd he's so funny in his bright red shirtWe were all in loveAnd we all got hurtI sneak into his car's cracked leather seatThe smell of gasoline in the summer heatBoy, we're going way too fastIt's all too sweet to last
Pada bagian ini digambarkan bahwa ia dengan mudahnya tergoda dengan rayuan si cowok bermata indah itu, dikatakan pula bahwa si cowok adalah sosok yang humoris―and he's so funny in his bright red shirt. Yah, gimana, ya? Udah menarik, humoris pula. Senjata yang cukup untuk memikat wanita, bukan?
Kemudian, saat itu terjadilah, momen terakhir dirinya menjadi perempuan innocence and purity, sebab sejak pesta itu, ia kehilangan keperawanannya.
It's alrightAnd I put myself in his handsBut I hold on to your secrets in white housesLove, or something ignites in my veinsAnd I pray it never fades in white houses
Aku kurang paham bagian ini, tapi kalau boleh bilang, kurasa bagian ini menjelaskan tentang bagaimana akhirnya ia menerima "peristiwa" itu. Ia percayakan rahasia itu kepada si cowok, juga kepada teman-temannya. Ia juga merasa hal itu gak semestinya dilupakan, karena bagaimanapun itu adalah hal besar yang terjadi pada hidupnya.
My first timeHard to explainRush of blood, ohAnd a little bit of painOn a cloudy dayIt's more common than you think
Kita semua tahu "persitiwa" itu bukanlah hal yang sepele. Siapapun kalian, kalau pernah alami, pasti berat untuk cerita sekalipun itu ke teman dekat kalian, dan pada bagian ini Vanessa mewakili perasaan itu dengan cukup baik. "Rush of blood... and a little bit of pain". Huf.
He's my first mistakeMaybe you were all faster than meWe gave each other up so easilyThese silly little wounds will never mendI feel so far from where I've beenSo I goAnd I will not be back here againI'm gone as the day is fading on white housesI lieWrote my injuries all in the dustIn my heartIt's the five of us in white housesAnd you, maybe you'll remember meWhat I gave is yours to keepIn white houses
Tentunya ia tahu peristiwa itu adalah sebuah kesalahan, dan kini harus ia akui bahwa si cowok adalah "kesalahan" pertamanya, dan hal itu membuat dirinya takkan lagi menjadi dirinya yang dulu, menjadi seorang perempuan yang lugu nan suci, and nothing will ever be the same after that night. Itulah alasan ia mengatakan kepada si cowok―what I gave is yours to keep―dalam arti untuk mengingat bahwa apa yang ia telah beri bukan hal yang bisa ia harap untuk kembali lagi.
Boleh tau nama ignya ?
ReplyDeleteHalo, beberapa akun sy bisa kamu cari dengan keyword "sifaazh" di Google. Tp untuk Ig, saya udah jarang main.
DeleteBoleh tau nama ignya ?
ReplyDeletehari ini, tengah malam, aku, secara tidak sengaja, menemukan berita yang mengatakan bahwa vanessa dan john john mayer pernah ng-date. ini lumayan bikin syok. ok, lets be real. AKU SYOK.
ReplyDelete