sifa fauziah

CONVERSATION

0 Comments:

Post a Comment

Belakangan ini saya tengah keranjingan dengar lagu lama dengan aliran pop punk khususnya. Setelah postingan saya tentang Panic! At The Disco, setiap ada yang berkaitan dengan pop punk, hal itu jadi menarik perhatian saya, seperti saat nonton video dari kanal Youtube REACT yang berjudul "Do Teens Know 2000s Pop Punk Music?".

Meski terbilang telat untuk dengar lagu mereka (band-band pop punk), tapi dari video tersebut, saya menemukan beberapa lagu yang akhirnya saya suka, yang nantinya akan saya rekomendasi di postingan ini. Jadi postingan ini pastinya bukan seperti biasanya, yang berisi lagu-lagu 'baru/lama' yang jarang orang tahu, tapi berisi lagu-lagu 'lama' yang orang―dengan usia paling tidak seperti saya―harus tahu. Atau mungkin justru sudah tahu, ya. Hahaha. Astaga, I wish I knew them earlier.

1. The All-American Rejects - Dirty Little Secret

Source: https://fanart.tv

Untuk kali ini saya berterima kasih pada Youtube yang telah rekomendasiin lagu "Gives You Hell" pada saya. Saya menikmati penampilan Tyson―si vokalis yang slengean―pada setiap live performance-nya. Lagipun kalau dilihat-lihat, Tyson ganteng juga. Hahaha.

Omong-omong, selama ini selalu jadi teka-teki untuk siapa lagu I Knew You Were Trouble-nya Taylor Swift dibuat. Karena saya banyak cari tahu tentang The All-American Rejects, katanya, sih, lagu itu ditujukan pada Tyson. Meski selama ini rumornya untuk John Mayer atau Harry Styles, tapi banyak juga penggemar Tay yang menyangkal itu.

Maka saat saya lihat kembali video musik IKYWT-nya Tay, khususnya lihat penampilan dari model laki-laki di video tersebut, saya yakin lagu itu memang untuk Tyson. Rumornya mereka sempat dekat setelah The All-American Rejects cover lagu Mean-nya Taylor di CMT Awards tahun 2011, tapi hubungan mereka tidak bertahan lama karena Tyson yang tidak terlalu nyaman dengan dunia Taylor yang terbilang populer, jadi konsumsi publik gitu, lah. Wah, gosip sekali saya, yha. Hahahahaha.
Barangkali kamu mau lihat penampilan slengeannya Tyson saat di Jakarta. Paling tidak kamu bisa tahu ini adalah video lama karena resolusinya yang rendah, tapi saya berterima kasih juga untuk siapapun yang sudah unggah ke Youtube, karena ini satu-satunya video mereka di Jakarta yang direkam dari jarak yang begitu dekat. Please do not delete this!

2. We The Kings - Check Yes Juliet

Source: www.amazon.com

Saya pertama kali dengar We The Kings saat saya SMP. Saya tahu berapa waktu kemudian, sekalipun bertahun-tahun lamanya akan selalu ada hal yang membawa saya untuk dengar lagu mereka kembali. Contohnya pada lagu mereka yang rilis pada tahun 2008 ini. Setelah saya nonton video The All-American Rejects di Jakarta, sesuatu membawa saya pada video We The Kings sewaktu di Jakarta. Lagu ini sendiri menceritakan tentang cinta yang terhalang orang tua, mungkin itu juga maksud kata Juliet pada judul lagunya.

3. New Found Glory - My Friends Over You

Source: www.last.fm

Yap, berulang kali saya ucapkan terima kasih untuk siapapun yang sudah menarik saya kembali pada era ini. Hahaha. My Friends Over You rilis pada tahun 2002. Dilihat dari judulnya mungkin ada beberapa dari kalian yang pernah mengalami situasi seperti ini, but I still pick my friends over you~

4. Neck Deep - December

source: https://open.spotify.com

Berhubung ini bulan December, biarlah, ya. Hehe. Sayangnya saya lupa bagaimana saya bisa dengar mereka. Lagipun saya tidak tahu banyak lagu mereka, hanya I Hope It's Comes Back to Haunt You dan ini... December. Kedua lagu tersebut terdapat pada album yang sama, Life's Not Out to Get You yang rilis tahun 2015. Satu yang pasti, artwork albumnya keren banget.

Baiklah. Mari bicara tentang bulan Desember, bulan yang digadang-gadang selalu punya kenangan tersendiri bagi setiap orang, dan rasa-rasanya kenangan itu lebih ke arah menyakitkan? Hahaha. Setidaknya seperti itu yang disampaikan dalam lagu ini. Tapi balik lagi, karena dinyanyiin oleh band pop punk, saya rasa kamu mengerti bagaimana jadinya.

5. The Killers - Mr. Brightside

Source: https://www.discogs.com

OKAY, I'M DONE! Silakan caci maki saya karena baru benar-benar menikmati lagu ini sekarang.

CONVERSATION

0 Comments:

Post a Comment

Whoaa, tahun ini diakhiri dengan kabar yang super-duper mengejutkan! Hot Chelle Rae, salah satu band kesukaan saya kembali. Hot Chelle Rae merupakan band pop-rock yang terbentuk tahun 2005 asal Nashville. Setelah Ian Keaggy menyatakan dirinya keluar yang ditulis melalui laman Tumblr-nya akhir tahun 2013, dibuktikan dengan rilisnya "Don't Say Goodnight" (2014) yang mengawali era HCR tanpa Ian, kini personel Hot Chelle Rae terdiri dari Ryan Follese sebagai vokalis, Nash Overstreet sebagai gitaris, dan Jamie Follese (adik Ryan) pada drum. Mulanya band mereka hanya terdiri dari Ryan dan Nash yang dinamai dengan Miracle Drug dan merilis EP bertajuk Masquerade. Kemudian gabung Ian Keaggy sebagai pemain bass dan meresmikan band mereka dengan nama Hot Chelle Rae, diikuti dengan Jamie yang bergabung tahun 2008.

Kalau ditanya band kesukaan, dulu saya punya 3 jawaban.

1. The Script.

2. Hot Chelle Rae.

3. A Rocket to The Moon.

Saat itupun saya punya pikiran "aneh". Saya punya kategori atau mungkin sebuah kepercayaan untuk setiap band kesukaan saya saat itu. The Script saya kategorikan sebagai band yang lagu-lagunya cocok untuk saya yang tengah sedih. Lagu-lagu A Rocket to The Moon untuk saya saat sedang jatuh cinta, dan Hot Chelle Rae untuk saya yang bersikap "bodo amat" sama kehidupan, peduli amat sama orang yang nyakitin kamu, orang yang bersikap nyebelin, dan hal sebagainya. Meski begitu, bukan berarti HCR tidak ada lagu sedih, contohnya Why Don't You Love Me, lagunya yang kolaborasi dengan Demi Lovato.

source: https://pp.userapi.com/

Begitu banyak hal yang saya lewati dengan lagu-lagu HCR, bahkan sampai akhirnya mereka memutuskan untuk bubar pada tahun 2014.

Saya punya satu teman di SMP saya yang―kalau saya benar mengingatnya―juga suka HCR. Lucunya, karena Twitter saya di-follow back oleh Hot Chelle Rae Indonesia, dia curiga kalau adminnya adalah saya! Hahaha.

Album kesukaan saya adalah Whatever (2011). Seperti judul albumnya, lagu-lagunya pun menggambarkan 'ketidakpedulian' akan suatu hal. Intinya, jangan tanggapin terlalu serius hal yang orang bicarain tentang kamu, terlebih apabila itu hal yang negatif dan tidak membangun. Maka dari itu, saat saya masih main Ask.fm, saat ada orang yang tidak suka saya, atau ngata-ngatain saya atas dasar rasa tidak sukanya, saya kerapkali balas dengan "hcr". Saya tidak peduli orang itu paham atau tidak, justru tujuan saya adalah bikin dia kesal atau terserahlah itu karena jawaban saya yang terkesan "tidak jelas". Bayangkan saja, saat kamu cemooh orang, berharap orang itu sedih atau terpancing untuk 'bacot' balik kepadamu, orang itu malah balas hanya dengan kata "hcr". Ngerti? Engga, kan? Ya sukurin. Huuuu. Tinggalah kamu dengan kebingunganmu sementara saya tertawa karenanya.

Maka dari itu, saya senang banget dapat kabar HCR kembali. Apalagi saat tweet saya disukai Ryan Follese, penyanyi dari Hot Chelle Rae. Wohooooo. Saya tahu band ini saat SMP, Tonight Tonight adalah lagu yang pertama saya dengar dari mereka. Adakah yang sama? Hihi.

Sebab mereka sudah kembali bermusik, ini biar saya kasih tahu bagaimana sebut nama Hot Chelle Rae. Hahaha.

Hahaha Höt Shell Råy
— TANGERINE EP OUT NOW. tooooo muccch (@RyanFollese) December 12, 2018

Baiklah, saya tutup tulisan ini dengan lagu Tonight Tonight. Cheers~

CONVERSATION

0 Comments:

Post a Comment

Ini semua karena Shane Harper! Namun, saya berterima kasih untuk itu, sebab karena Dance With Me-nya Shane, saya jadi kembali dengar lagu-lagu saat saya masih suka main di warnet, dan menjadikan Last.fm sebagai situs andalan saya untuk cari lagu-lagu bagus. Ah, nostalgia...

Oleh karena itu, kali ini agak spesial, sebab lagu-lagu yang saya rekomendasi berasal dari penyanyi yang saya tahu lewat Last.fm.

1. Jacob Whitesides - Not My Type At All

Source: www.amazon.com

You're Perfect adalah lagu yang memperkenalkan saya dengan Jacob, dan membuat saya dengar lagu yang lain, seperti Ohio, dan Words. Kemudian rilis Not My Type At All tahun 2015, saya ingat saat itu handphone saya masih Blackberry. Begitu sukanya, saya sampai unduh video musik tersebut. Jacob tetap cute banget meski dengan dirinya yang tampil lebih dewasa, dan itu juga memengaruhi perubahan suaranya. Namun, entah kenapa video tersebut tidak lagi ada di Youtube.

Jacob merupakan penyanyi sekaligus penulis lagu asal Knoxville, Tennessee. Jacob pernah mengikuti audisi X Factor, lo, pada tahun 2012 berbarengan dengan audisi Fifth Harmony! Mungkin sebab itu juga, dirinya pernah jadi guest star untuk Reflection Tour-nya Fifth Harmony. Lagu ini lebih didominasi dengan iringan gitar, dibalut dengan suara Jacob yang lembut semakin membuat lagu ini romantis!

2. Shane Harper - Rocketship

Source: http://thehypemagazine.blogspot.com

Ada 2 lagu yang saya suka dari Shane, yaitu Dance With Me dan Rocketship. Rocketship merupakan track yang terdapat pada album debut self-titled miliknya. Rocketship rilis pada tahun 2011 dan video musiknya dibintangi oleh Bridgit Mendler yang saat itu menjadi pacarnya. Seperti lagunya, video musiknya menggambarkan sebuah hubungan yang menyenangkan. Saya rasa kamu setuju kalau pada video musik Rocketship, Shane terlihat charming! Shane Harper pernah tur bareng Jacob Whitesides, lo, untuk Lovesick Tour (2016).

omg Shane Harper! https://t.co/Z5JHC4jFUN

— sifa fauziah (@sifaazh) June 25, 2016

3. Allstar Weekend - Not Your Birthday

Source: www.spotify.com

Berdasarkan data yang tertera pada Wikipedia, Allstar Weekend merupakan sebuah band dengan aliran pop rock asal Poway, California. Tapi menurut saya lebih kepada pop-punk-alternative, sih. Sok tahu banget. Hahaha. Cukup banyak lagu yang saya suka dari Allstar Weekend seperti Not Your Birthday, Dance Forever, Life As We Know It, Journey to The End of My Life, dan Blame It on September.

Not Your Birthday merupakan single dari album keduanya bertajuk All the Way. Not Your Birthday juga merupakan soundtrack untuk film Disney berjudul Prom. Oleh sebab itu, lagu ini memiliki 2 versi, original dan versi film Prom. Namun sayang, pada tahun 2013, melalui Facebook-nya, Allstar Weekend mengumumkan perpisahan mereka. Mereka juga pernah tur bareng The Ready Set, lo, penyanyi yang selanjutnya akan saya bahas. Hahaha. Kenapa bisa berkaitan, ya.

4. The Ready Set - Love Like Woe

Source: www.soundcloud.com

Baiklah. Mari kembali pada masa-masa di mana lagu emo adalah segalanya, atau suka lagu dengan penyanyi-dengan-gaya-rambut-poni-nutupin-kening. Haha. Dengan nama asli Jordan Mark Witzigreuter, The Ready Set merupakan penyanyi sekaligus penulis lagu asal Indiana. Love Like Woe bisa dikatakan lagu terlarisnya yang rilis pada tahun 2010. Lagu tersebut terdapat pada albumnya yang bertajuk I'm Alive. I'm Dreaming. Maka rasanya aneh bila tahu The Ready Set tapi tidak tahu lagu ini.

Love like woe

— sifa fauziah (@sifaazh) September 2, 2012

5. The Summer Set - Lightning In A Bottle

Source: www.genius.com

Sama halnya dengan Shane, ada 2 lagu yang saya suka dari The Summer Set, Lightning In A Bottle dan Boomerang. Masih dengan aliran pop-punk-alternative, kedua track tersebut terdapat pada album Legendary yang rilis pada tahun 2014. Yang unik dari The Summer Set adalah pemain drum mereka seorang perempuan! Namun, sungguh disayangkan sebab pada tahun 2017, secara resmi melalui Twitter-nya, The Summer Set mengumumkan hiatus.

Dear Friends, pic.twitter.com/rOnnngf5C8

— The Summer Set (@thesummerset) October 17, 2017

CONVERSATION

0 Comments:

Post a Comment

Setelah In Your Atmosphere dan A Face To Call Home, saya rasa tidak lengkap kalau belum ada lagu John Mayer yang mewakili album keempatnya bertajuk Battle Studies (2009). Untuk kamu yang berada di antara memilih untuk melanjutkan atau menyerah di suatu fase dalam hidupmu, saya rasa kamu perlu mendengar lagu War of My Life ini. Lagu yang pastinya menggambarkan keadaanmu dan tentunya akan membantu kamu menjawab kegelisahan tersebut. Saya merasa lirik pada lagu ini terbilang sederhana, namun di satu sisi begitu kuat, seperti mantra yang apabila diucap berulang, akan membantumu yakin untuk melewati masa-masa sulit yang ada di hidupmu. Sebab itu saya pernah bilang begini:

khusus hari ini tweet sy akan mengutip mantra2 dr lirik lagu milik john mayer:

dimulai dengan ini,

"if fear hasn't killed me yet, then nothing will."

juga ini,

"got no choice but to fight 'till it's done."
— sifa fauziah (@sifaazh) December 22, 2017

source: www.last.fm

Come out angels
Come out ghosts
Come out darkness
Bring everyone you know

Di bait pertama, Mayer 'menantang' segala hal yang akan memengaruhi dirinya, baik itu dari lingkungannya, maupun dari pemikirannya sendiri. Bukankah hal paling sulit adalah melawan diri sendiri?

Menurut saya, "angels" merujuk pada pemikiran positif yang ada dibenaknya, dan tentunya "ghosts" merujuk pada pemikiran negatif. Saat kita tengah bimbang, akan muncul pemikiran/pertimbangan baik buruk yang memengaruhi tindakan yang akan kita ambil nantinya.

I'm not running
I'm not scared
I'm waiting and well prepared

Mengacu pada bait pertama, di sini Mayer mengatakan pada dunia, termasuk pada pemikiran-pemikirannya itu, menegaskan bahwa dirinya tidak akan mengelak, dia tidak takut untuk menghadapi permasalahannya. Lagipun, hidup harus berlanjut, bukan?

I'm in the war of my life
At the door of my life
Out of time and there's no way to run

Waktu terus berjalan, sampai pada titik terendah dalam hidupnya―at the door of my life―Mayer meyakinkan diri bahwa tidak ada lagi waktu yang tersisa, tidak ada lagi alasan untuk menghindari hal tersebut.

I've got a hammer
And a heart of glass
I got to know right now
Which walls to smash

Kemudian Mayer ditempatkan pada situasi ketika dirinya harus mengambil keputusan itu. Menurut saya, "hammer" sebagai kiasan yang merujuk pada keputusan berani-berisiko yang bisa saja diambilnya. Kebalikannya, "heart of glass" adalah sebuah keputusan yang menggambarkan bahwa dirinya bisa saja menyerah atau memilih pasif.

I got a pocket
got no pills
If fear hasn't killed me yet
Then nothing will

Dari yang bisa saya sampaikan―I got a pocket, got no pills―mengacu pada perumpamaan seseorang berada dipuncak depresinya dan tidak ada lagi 'bantuan' (pills) melainkan dari dirinya sendiri. Selanjutnya Mayer menambahkan, apabila hal yang paling ia takuti saja tidak "membunuhnya", maka tidak akan ada yang bisa melebihi itu―if fear hasn't killed me yet, then nothing will.

All the suffering
And all the pain
Never left a name

Semua penderitaan, semua kepedihan yang ia rasakan saat menghadapi permasalahannya, ia tahu bahwa itu akan berlalu.

No more suffering
No more pain
Never again

Dengan begitu, tidak akan ada lagi penderitaan, no more pain.

So fight on
Fight on everyone
Got no choice but to fight 'til it's done

Maka dari itu, pada akhir lagu, Mayer meyakinkan pendengarnya untuk teruslah berjuang, untuk tidak menyerah, sekalipun kamu ditempatkan pada situasi yang sangat sulit, paling tidak berjuanglah sampai akhir―got no choice but to fight 'til it's done.

CONVERSATION

0 Comments:

Post a Comment

Ayo ikut nonton closing.

Kira-kira begitu yang diucapkan abang saya sesampainya dia di rumah.

Nih tiketnya,

sambungnya lagi saat saya masih asyik leha-leha di hari Minggu siang.

Tiket itu terdapat barcode untuk kemudian dipindai saat masuk. Harganya 10.000, katanya. Kemudian dia ulurin sebuah kaos hitam bertuliskan Asian Games di bagian dada kiri. Ada label GAP di bagian leher. Hal yang saya ingat adalah GAP merupakan brand yang ada di salah satu permainan playstation favorit saya, GTA. Hahaha. Tapi saya rasa itu bukan seperti GAP yang saya tahu.

Saya kurang antusias awalnya, karena saya pun tahu acara itu tapi saya gak tertarik karena bintang utamanya, Kpop. Tapi kalau bukan karena saya butuh hiburan sebab aktivitas PKL, saya bisa saja menolak tawaran itu.

Saya berangkat setelah Ashar, naik motor dengan abang saya ke rumah pacarnya di daerah Kemang. Sore itu hujan, kami baru berangkat sekitar pukul 5:30, naik Grabcar sekalipun susah banget dapetnya. Kami turun di sebrang GBK. Itu adalah kali pertama saya ngerasain macet di jembatan penyeberangan, karena memang rame banget!

perna rasain macet di jembatan penyeberangan? pic.twitter.com/8xzCd8lJeX
— sifa fauziah (@sifaazh) 2 September 2018

Pintu tiket dibuka sampai pukul 6 sore, dan saya sampai kurang lebih 10 menit sebelumnya. Rencana awal, kami mau nonton di Zona Bhinbin, tapi hujan turun cukup deras, yang mengharuskan kami meneduh cukup lama. Kemudian kami berjalan ke arah Zona Pavilion, ada beberapa big screen, dan tepatnya kami nonton di depan Istora Senayan. Hujan masih rintik, acarapun di undur jadi pukul 7 malam. Untungnya saya bawa jas hujan, jadi saya masih bisa nonton tanpa harus kehujanan.

Kak Yanti, Kak Wulan, Abang saya, Saya

Malam itu cukup seru, bahkan saya hampir nangis saat kami menyanyikan lagu Indonesia Raya. Dan mengejutkan, mata saya terpusat pada salah satu personel Kpop iKon, namanya Ju-ne, cool banget!^^

Ah padahal Kpop adalah alasan saya gak tertarik nonton awalnya.

Jun-Hoe
soure: berita.dreamers.id

Selain sedang tergila-gila dengan Ju-ne, saya juga jadi suka lagu Love Scenario-nya iKon, dan ternyata saya bukanlah satu-satunya, karena setelah saya nonton Closing Asian Games, saya jadi nonton beberapa performance-nya iKon, dan banyak banget yang bukan Kpoper seperti saya, jadi suka lagu Love Scenario.

Sebagai penutup, berikut adalah salah satu performance iKon kesukaan saya, khususnya Ju-ne.

CONVERSATION

0 Comments:

Post a Comment

It's for me?

Yes, sir.

Never had one before.

What. A room to yourself?

A bed.

Percakapan dari film The Blind Side yang tiba-tiba muncul dibenak saya saat tengah cari keperluan untuk kasur saya, percaya atau tidak itu terserah kamu. Bagi kamu yang udah nonton film The Blind Side pasti mengerti betapa menyedihkannya dialog itu.

source: https://www.pandora.com

Film yang rilis pada tahun 2009 ini diangkat dari kisah nyata, menceritakan seorang anak laki-laki kulit hitam dari pinggiran kota Amerika bernama Michael Oher (Quinton Aaron). Michael hidup dengan banyak kekurangan, baik finansial juga kasih sayang dari kedua orang tuanya. Dirinya berpisah dengan keluarganya sejak kecil. Dengan latar belakang seperti itu, Michael tidak berkembang dengan baik, IQ-nya rendah. Namun, secara menakjubkan dia memiliki satu keunggulan, yaitu insting melindungi.

source: kickseat.com

Takdir mempertemukannya dengan sebuah keluarga kristiani kulit putih yang berkecukupan, baik secara finansial maupun kasih sayang yang penuh dari orang tuanya. Kemudian Leigh Anne Tuohy, ibu dari keluarga tersebut, yang diperankan begitu baik oleh Sandra Bullock memutuskan untuk mengadopsi Michael Oher. Potensi yang ada di diri Michael menjadi berkembang. Dia mulai memahami pelajaran di sekolah. Dengan insting melindunginya itu, Michael masuk ke dalam klub olahraga football di sekolahnya. Siapa sangka, karirnya berkembang, Michael membuat pertunjukkan yang menakjubkan di pertandingan perdananya, yang membuat dirinya banyak diminta kontrak kerjasama oleh beberapa klub olahraga football terkenal.

Satu hal yang baru saya sadari setelah nonton kemarin adalah kenyataan bahwa kisah Ferdinand, Si Banteng yang begitu menyukai bunga disinggung di film The Blind Side, saat Sandra tengah membacakan cerita untuk Sean Jr. dan Michael. Awalnya, saya pikir Ferdinand merupakan kisah yang sengaja dibuat untuk film, tapi ternyata film tersebut mengadaptasi dari buku cerita anak-anak. Ah, payahnya saya.

source: www.hollywoodreporter.com

The Blind Side merupakan salah satu film keluarga terbaik menurut saya. Film ini mengantarkan Sandra Bullock memenangkan kateogri aktris terbaik pada beberapa ajang bergengsi, salah satunya Oscar pada tahun 2010. Begitu banyak pesan moral yang saya terima dari film tersebut. Tentang bagaimana kita harus bersyukur dengan apa yang kita miliki sekarang, bekerja keras menggapai apa yang kita inginkan, dan tentunya membantu sesama dengan tulus. Nyatanya, kesempatan itu selalu ada, entah kita memilih untuk meraihnya atau tidak sama sekali. Lebih dari itu, kisahnya benar-benar memotivasi. Kelak, anak saya harus nonton film ini seperti ibunya.

Sebagai penutup, berikut adalah foto asli Michael dan keluarga Anne Tuohy:

source: www.celebrityfamily.com

He was ignorant, but a lot of people mistook ignorance for stupidity, and knowingness for intelligence. - Michael Lewis, The Blind Side: Evolution of a Game.

CONVERSATION

3 Comments:

Post a Comment

Memasuki bulan Agustus, di sela-sela Praktek Kerja Lapangan di suatu badan pemerintahan, saya masih saja menyempatkan waktu untuk menulis ini. Hahaha. Untuk itu, seperti biasanya saya mau rekomendasi lagu bagus yang rasa-rasanya jarang orang tahu. Langsung aja, ya!

1. PAVANE - ppp /WOGN

Source: https://pavane.bandcamp.com

Pertama kali saya lihat lagu ini di home Youtube, saya tertarik untuk dengar karena judulnya unik! PAVANE merupakan proyek dari Damien Tronchot yang berasal dari Paris, Prancis. Saya tidak tahu apa maksud dari nama PAVANE yang dimaksud oleh Damien. Tapi dari informasi yang saya dapat, pavane merupakan sebuah tarian yang berasal dari Italia, musik yang mengiringi tarian tersebut juga dinamakan pavane, dengan tempo yang lambat.

Selain PAVANE, ppp juga memiliki arti tersendiri. Berdasarkan informasi yang saya temui pada OnMusic Dictionary, p (tunggal) dinamakan piano yang memiliki makna "soft" dan ppp merupakan turunan darinya, berupa singkatan dari pianississimo, yang berarti memiliki komposisi yang lembut, lebih lembut dari pp (pianissimo), tapi tidak selembut pppp (pianissississimo). Hal itu berlanjut sampai pppppp yang memiliki sebutan pianissississississimo dan dikatakan "as soft as possible."
ppp ini terdapat dalam EP-nya yang bertajuk pppp yang rilis pada tahun 2016. Woah! Keren, ya. Bagaimana musik bisa begitu terasa kerennya, bahkan bagi orang awam seperti saya. Hehe. Seperti pengertiannya, ppp ini memiliki warna suara yang lembut dan enak banget untuk didengar, terlebih memang ppp hanyalah suara musik. Easy listening!

2. Elina - Here With Me /Koala Kontrol

Source: www.presave.tweematic.com

Kali pertama saya mendengar lagu ini, saya langsung jatuh cinta sesaat mendengar suaranya. Perasaan saya berkata bahwa saya harus follow Elina! Saya harus dengar musik-musiknya yang lain. Dulu, kalau boleh, saya pengin punya suara seperti Vanessa Carlton atau Breanne Duren, tapi sekarang Elina masuk dalam daftfar saya. Hehehe. Padahal sampai kapanpun itu tidak mungkin, ya.

Elina merupakan seorang penyanyi sekaligus penulis lagu asal Swedia. Pada interview-nya, Elina menggambarkan "Here With Me" sebagai pengingat untuk tidak memikirkan masa lalu atau khawatir tentang masa depan, sebab hal-hal penting sedang terjadi sekarang.

3. Elina - Wild Enough /Koala Kontrol

Source: www.crownnote.com

Berbeda dengan Here With Me yang rilis Agustus 2018, Wild Enough ini lebih dulu rilis pada April 2018, single perdana dari perempuan dengan nama asli Elina Stridh ini. Elina juga salah satu penulis lagu What Lovers Do milik Maroon 5, lho. Pada interview-nya, Elina mengatakan bahwa Wild Enough merupakan ungkapan atas keraguannya dalam bermusik, sebab Wild Enough merupakan debutnya sebagai penyanyi. Ketika awalnya dia takut dipandang sebelah mata, lagu ini mendorong sisi "liar"nya untuk melakukan lebih baik dan berani menjadi dirinya sendiri. Dalam lagu ini, emosi Elina juga terasa banget. Khususnya saat Elina mengulangi lirik, "Am I wild enough? Wild enough.. Wild enough for you?"

4. Loote - Wish I Never Met You /WaveMusic

Source: www.genius.com

Loote merupakan duo grup asal Amerika, terdiri dari Jackson Foote dan Emma Lov Block. Nama Loote diambil dari gabungan nama mereka yaitu (L)ov dan F(oote). Lagu ini terdapat dalam albumnya bertajuk single yang rilis pada Juni 2018. Seperti judulnya, lagu ini mengisahkan tentang seseorang yang berharap tidak pernah bertemu seseorang yang kini justru sulit dia lupakan. Mengusung musik dengan aliran pop, lagu ini justru asyik banget wei. Parah. Haha. Kalau kamu mengalami hal serupa, kamu harus dengar ini!

5. JOHN.k - OT /IndieAir

Source: www.songwhip.com

JOHN.k merupakan penyanyi sekaligus penulis lagu asal Amerika. Mengusung musik dengan nuansa RnB, lagu yang rilis pada September 2017 ini merupakan singkatan dari Overtime. Bagi saya, lirik pada lagu ini sebenarnya seperti kisah ala-ala novel atau film romance yang biasa kamu jumpai. Hehe. Menceritakan tentang laki-laki yang bertemu dengan seorang perempuan. Laki-laki ini tertarik dengan perempuan tersebut, tapi sayangnya perempuan ini tidak akan tinggal lama dan akan segera pergi dari kota. Untuk itu si laki-laki menghabiskan banyak waktu dengan perempuan tersebut. Pada akhir lagu ini sih liriknya begini, "Maybe you'll back someday. I know it's cliche but for now I'mma need you to stay."

CONVERSATION

0 Comments:

Post a Comment

Setelah A Face to Call Home, kali ini saya mau coba bedah makna lagu In Your Atmosphere milik John Mayer. In Your Atmosphere terdapat dalam sebuah live album yang bertajuk Where The Light Is (2007). Salah satu konser terbaik, menurut saya. Saya beri bocoran, saat kamu nonton konser tersebut, kamu akan melihat seorang musisi, tanpa tatanan panggung yang mewah, hanya dirinya, gitar, dan penggemar yang tentu siap mendengar lagu-lagu magis ciptaannya. Mungkin saat itu merekam berlangsungnya sebuah konser bukanlah tujuan utama mereka. Ah, lihat, saya benar-benar memuja John Mayer sekarang.
Pada akhirnya saya bisa bahas ini, salah satu lagu favorit saya dari Mayer. Sejujurnya, ini adalah tulisan yang sulit. Karena saya tidak tahu cara menyampaikannya dengan baik. Untuk itu, saya berharap penjelasan saya dapat dimengerti dengan baik. Jadi langsung aja, yuk!

source: Amazon.com

I don't think I'm gonna go to LA anymore
I don't think I'm gonna go to LA anymore
I don't know what it's like to land
And not race to your door
I don't think I'm gonna go to LA anymore

Pada awal lagu, Mayer terang-terangan bilang bahwa ia tidak lagi ingin ke LA. Dia "benci" LA karena LA adalah kota di mana mantan kekasihnya berada.

Ketika Mayer bilang―I don't know what it's like to land and not race to your door―hal paling tepat untuk menggambarkan situasi itu adalah pada adegan film Ada Apa dengan Cinta 2. Hal pertama yang Rangga lakukan setibanya di Jakarta adalah ke rumah Cinta. Seperti itu pula maksud Mayer, dia tidak bisa membayangkan saat harus menahan diri untuk tidak menjumpai seseorang yang begitu sulit dia lupakan.

I don't think I'm gonna go to LA anymore
I'm not sure that I really ever could
Hold on to a hotel key in a
Bedroom neighborhood
And go sleep-walking in Hollywood

Dulu, barangkali saat tengah tur dan ke LA, Mayer akan menyempatkan diri untuk mengunjungi wanitanya dan tinggal bersamanya. Tapi kini berbeda. Dia harus menahan keinginan untuk menjumpai wanitanya itu―hold on to a hotel key―sekalipun dirinya merasa akan sangat sulit untuk berada dekat dengannya dan harus tinggal di hotel ketika dia sangat ingin menjumpai mantan kekasihnya itu.

I'm gonna steer clear
I'd burn up in your atmosphere
I'm gonna steer clear
'Cause I'd die if I saw you
I'd die if I didn't see you there

Untuk itu dia bertekad menjauh, baik itu tidak lagi ke LA dan menjauh dari segala hal yang mengingatkan dirinya dengan wanita tersebut, dia "bakar" semua kenangan yang mereka miliki. Maksud atmosphere di sini adalah ia seperti berada di atmosfer wanita tersebut, sebab segala hal yang dia pikirkan adalah tentang wanitanya.

Setelahnya adalah lirik kesukaan saya―'cause I'd die if I saw you. I'd die if I didn't see you there―yang berarti Mayer amat merindukan mantan kekasihnya, dia ingin bertemu. Namun, Mayer tidak yakin mampu menjumpai wanitanya, dan apabila dia kembali ke LA dan tidak menjumpai wanita tersebut juga akan menyakitinya, mengingat bahwa mereka begitu dekat namun mereka tidak bersama. Saya rasa beberapa dari kita pernah merasakan hal seperti itu.

I don't think I'm gonna go to LA anymore
I get lost on the boulevard at night
Without your voice to tell me I love you, take a right
The ten and the two is a loneliest sight

Layaknya pasangan, mereka sering menghabiskan waktu bersama semasa dulu, menyusuri jalan berdua pada malam hari, apabila Mayer tidak tahu arah, wanita tersebut akan bilang, "I love you, take a right."

Jadi menurut saya―the ten and the two is a loneliest sight―adalah tanda arah layaknya sebuah jam. 10 (ten) adalah saat wanita tersebut mengatakan arah kiri, dan 2 (two) pada arah kanan. Sama halnya yang saya bilang di atas bahwa wanita tersebut akan bilang, "saya cinta kamu, ambil kanan" dan dia akan menunjuk searah jam 2. Sebab itulah Mayer mengatakan bahwa 10 dan 2 adalah "loneliest sight" sejak mereka tidak lagi bersama.

I think I'm gonna stay gonna stay gonna stay in the gray
All the street lights say never mind never mind
And the canyon lines say never mind
Sunset says we see this all the time, never mind, never mind

Kemudian Mayer sampai pada kesimpulan bahwa dirinya tidak lagi boleh ke LA sebab itu terlalu menyakitkan, he’d rather “stay in the gray.” Pada bagian ini pula, Mayer menggambarkan bahwa dirinya telah mencoba untuk mendaki Canyon Lines, berpergian, dan melihat sunset dengan harapan apabila ia meninggalkan kota dan menyibukkan diri di suatu tempat yang sepi, dirinya bisa berpikir lebih rasional, dan mendapatkan jawaban atas dilema yang dirasakannya. Ternyata alampun mendukungnya, all the street light, canyon lines, serta sunset mengatakan untuk lupakanlah! Tidak perlu dipikirkan! Never mind!

Wherever I go whatever I do
I wonder where I am in my relationship to you
Wherever you go whatever you are
I watch your life play out and take pictures from a far

Setelah menyibukkan diri dengan karirnya, tur keliling dunia dan melakukan segala aktivitas, nyatanya Mayer masih menemukan dirinya mempedulikan wanita tersebut meski dari kejauhan. Bertanya-tanya apa sebenarnya hubungan mereka. Apakah dia masih memiliki perasaan padanya? Apakah dirinya ingin kembali bersama? Pertanyaan-pertanyaan seperti itu terus mengudara di dalam benaknya dan tentu saja menyakitkan.

Tentunya tulisan ini bukanlah sepenuhnya dari pikiran saya, ada beberapa rujukan yang membuat saya sependapat, tapi paling tidak saya berharap dengan adanya tulisan ini dapat memberikan pengertian mengenai makna lagu In Your Atmosphere. Apabila kamu punya gambaran sendiri mengenai lagu ini, kamu bisa komen di bawah, ya.

Terima kasih telah berkunjung.

Sebagai tambahan, In Your Atmosphere yang ini juga layak untuk didengar, dan menyelipkan Something's Missing pada akhir lagu adalah keputusan terbaik Mayer.

CONVERSATION

5 Comments:

Post a Comment

Halo! Bertepatan dengan postingan ini, nyatanya jumlah lagu yang saya rekomendasi sudah 50 lagu. Lumayan, yah? Hehehe. Semoga ada yang bisa kamu sukai dari lagu-lagu yang saya rekomendasi, ya. Kalau memang ada lagu yang kamu suka sebab kamu membaca rekomendasian dari saya, tentu kamu bisa menghubungi saya melalui media sosial, lo. Jangan sungkan. Saya justru pasti akan senang banget untuk tahu itu. Hahaha. Baiklah, langsung aja ke bagian #10, yuk!

1. HONNE - Day 1

Source: https://www.last.fm

HONNE adalah duo musik elektronik Inggris yang dibentuk pada tahun 2014 di Bow, London. Terdiri dari James Hatcher (produser) dan Andy Clutterbuck (penyanyi, produser). Mereka menulis, merekam, dan memproduksi musik mereka sendiri, lho. Memulai karir sejak tahun 2014, nyatanya HONNE sudah merilis 3 EP dan album studio pertamanya pada tahun 2016. Memiliki arti "true feelings" dalam bahasa Jepang, diakui mereka, HONNE dibentuk saat mereka kuliah.
Day 1 sendiri merupakan single dari album keduanya bertajuk "Love Me / Love Me Not" yang dirilis pada Maret 2018. Mengusung musik dengan nuansa elektronic/pop, lagu jatuh cinta ini super asyik! Saya tahu lagu ini sekaligus nama HONNE sesaat kanal Youtube 1 Million Dance mengunggah video tari dari koreografer Eunho Kim yang diiringi lagu Day 1. Kalau kamu mau lihat, bisa dengan klik ini, ya.

2. ASTN - 18 /Aminium Music

Source: https://genius.com

ASTN atau yang memiliki nama asli Austin memulai karirnya pada usia muda. Saat ini usianya 19 tahun. Dia juga multi-instrumentalist, lho. Bisa memainkan alat musik seperti piano, gitar, dan khususnya drum dari usia 5 tahun. Selain bernyanyi, cowok yang kini bertempat di Panama City, Florida juga memproduseri musiknya sendiri. Keren, ya.

Lagu 18 ini rilis pada Maret 2018. Menceritakan tentang sekumpulan anak muda yang kini telah menginjak usia 18 tahun dan bersenang-senang layaknya anak muda. Hal itu disampaikan melalui liriknya, "Damn, it feels good to be free, it feels good to be eighteen."
Lagu ini diawali dengan dentingan gitar yang lembut. Hal yang saya suka, di lagu ini beberapa kali terdengar suara orang-orang yang mengobrol dan tertawa, memberikan kesan lagu ini benar-benar pas untuk dinyanyikan bersama teman-teman di acara api unggun, atau... di tempat tongkrongan kamu.

3. Alexander Oscar - Number /Koala Kontrol

Source: https://genius.com

Sama seperti ASTN, cowok kelahiran Denmark ini juga berusia 19 tahun. Hm, mereka usia 19 tahun berkarya, saya usia 20 tahun menikmati karya mereka. Adil, bukan? Haha. Mengusung musik dengan aliran pop, lagu yang rilis pada Februari 2018 ini seru banget! Terlebih pada bagian chorus, adalah hal aneh kalau kamu bisa diam saja saat bagian itu.

Lagu ini menggambarkan rasa frustrasi Alex atas berakhir hubungannya dengan si mantan. Lebih-lebih dirinya harus menerima kenyataan si mantan yang nampaknya begitu mudah melupakannya dan kini terlihat bahagia menjalin hubungan dengan orang lain. ".....But there ain't nobody better. Ain't nobody better, better than you."

4. Hugo Helmig - Please Don't Lie

Source: https://genius.com

Please Don't Lie merupakan single perdana Hugo yang rilis pada 2017. Lagu ini mengisahkan tentang Hugo yang ingin lebih mengenal seseorang yang dia suka. Musiknya asyik banget dan berhasil buat saya terus memutar ulang lagu ini. Saya nonton beberapa live performance-nya, suka banget. Anggaplah misal lagu ini dinyanyiin di acara sekolah dan saya sedang di kelas, bisa saya pastikan saya akan ngibrit paling dulu untuk tahu siapa yang nyanyi.

5. LANY - ILYSB

Source: https://genius.com

Baiklah, akhirnya saya mendengar lagu sejuta umat milik LANY. Sebelumnya saya sebatas tahu LANY setelah mereka beberapa kali muncul pada rekomendasi Youtube, tapi saya belum ada keinginan untuk dengar. Lalu bagaimana saya jadi dengar lagu LANY?

Semalam, saya baru saja selesai nonton serial yang saya pilih dengan acak berjudul Zac & Mia. Pada salah satu adegan, Mia memutar lagu ILYSB saat berdua dengan Zac, dia bilang ini lagu kesukaannya. Otomatis saya jadi dengar, dan ternyata enak. Hehe.

CONVERSATION

0 Comments:

Post a Comment

Halo! Hari ini, seperti biasa. Saya mau rekomendasi lagu-lagu bagus yang barangkali belum kamu tahu. Untuk kamu yang lagi agak bosen dengan playlist-mu sekarang, boleh, lo, coba dengar lagu-lagu ini. Bila kamu ada rekomendasi lain, bisa beri komentar di bawah, ya!

1. Josh Tobias - You, Me, and the City /Apeiron

Source: https://genius.com

Meski agak norak dalam bahasa Indonesia, tapi menurut saya lagu ini cukup mewakili istilah "dunia hanya milik berdua." Kamu dan pasanganmu apabila sedang berada di ketinggian katakanlah rooftop, mungkin di sebuah gedung bertingkat dengan kaca-kaca yang besar, atau barangkali di sudut kota entah mana, kemudian kamu duduk berdua dengannya, menikmat malam hari yang agak dingin nan indah, melihat-lihat kota yang begitu cantik dengan cahaya-cahayanya. Pun hal itu juga diutarakan Josh sendiri. Melalui pesan Instagram, dirinya menyatakan, "You, Me, and The City is my favorite song I've written. It's about the first few months of dating my gf while living in Brooklyn. I tried to capture everything about that time in a song," seperti dikutip dari laman Genius. Manis sekali.

2. gnash - u just can't be replaces ft. rosabeales

Source: https://genius.com

Saya suka artwork album us yang rilis tahun 2016 ini. Sederhana, hanya berlatar biru dan di tengahnya terdapat bunga warna keunguan. Saya yakin sebagian besar kalian sudah tahu laki-laki yang memiliki nama asli Garrett Charles Nash ini, pun saya sempat 'berdebat' pada diri sendiri haruskah saya memasukkan gnash dalam daftar. Tapi jika lagunya memang bagus, kenapa tidak, kan?!

Mengisahkan pria yang tidak bisa melupakan mantannya, hingga dirinya sadar tidak ada yang dapat menggantikan wanita tersebut di hidupnya. Untuk itu dirinya meminta maaf atas kesalahan yang pernah dibuatnya, berharap wanita tersebut dapat menerima kembali dirinya. Asal jangan diulang ya, gnash.

3. Jeremy Zucker - all the kids are depressed /Koala Kontrol

Source: https://genius.com

Melalui lagu ini, Jerry menyatakan bahwa rasa takut, khawatir, bahkan depresi pasti pernah dilalui semua orang, dan sebab itulah yang menjadikannya seorang manusia. Lirik pada lagu ini seperti mewakili perasaan siapapun yang pernah mengalaminya. Jerry merangkul kita semua dan meyakini bahwa memiliki perasaan seperti itu adalah hal yang sangat normal dan sesuatu yang tidak bisa kita hindari, dengan meyakinkan diri sendiri bahwa kita akan baik-baik saja dan dapat melaluinya.

4. Chase Coy - November

Source: https://www.discogs.com

Setelah diingat-ingat, saya belum pernah memasukkan Chase Coy ke dalam daftar. Meski begitu, November bukanlah lagu yang memperkenalkan saya dengan penyanyi sekaligus penulis lagu asal Amerika ini, melainkan If the Moon Fell Down Tonight, yang memiliki versi lain berduet dengan penyanyi country Colbie Caillat.

Lagu ini masuk sebagai track pembuka pada album Picturesque yang rilis pada tahun Juni 2010. Mengusung musik dengan aliran folk, lagu ini benar-benar tentram untuk didengar pada sore hari menjelang malam, ataupun tengah malam sekalipun. Lebih-lebih bila kamu tengah merindukan seseorang yang pernah ada di sisimu, mengingat kenangan-kenangan bersamanya.

5. Jesse Barrera - Diamonds in the Sky

Source: https://hypnoticasia.com

Saya akan menekankan untuk kamu harus-harus-harus dengar lagu ini. Jesse Barrera merupakan teman duet AJ Rafael pada lagu She Was Mine. Untuk mengenal lebih dengan Jesse, saya mau rekomendasi lagu yang tergabung dalam albumnya berajuk Over The Moon. Lagu ini begitu romantis dengan alunan gitar akustik yang terasa menenangkan, begitu cocok didengar saat hujan, pagi hari di kereta, atau sekadar "me time" di kamar.

CONVERSATION

0 Comments:

Post a Comment

Halo! Apa kabar semua?! Terhitung sudah 2 bulan saya melewati tulisan ini, ya. Belakangan saya memang lagi sibuk dengan urusan kuliah. Setiap ada keinginan untuk nulis, ada pula godaannya. Maka dari itu, sebelum berlanjut berbulan-bulan, saya mau mulai nulis lagi, nih. Sooo check thiz oud!!!

1. Pop Culture - We Don't Know /Koala Kontrol

Source: https://genius.com

Pop Culture merupakan sebuah kolaborasi dari Matthew Boda dan Callan Searcy dan menjadikan We Don't Know sebagai debut single mereka. Artwork-nya eye catching banget, ya, sesuai dengan musiknya yang mengusung tema dance/electric. Lagu ini mengisahkan tentang seseorang yang meyakinkan orang lain untuk berani menjalani hubungan yang baru alih-alih merasa takut dengan hal-hal yang belum tentu terjadi. Tidak perlu terlalu khawatir dengan apa yang ada di depan, toh apapun itu, kita memang tidak akan tahu. Jadi jalani saja, ya, kan.

2. Jeremy Zucker ft. Chelsea Cutler - better off

Source: https://www.kkbox.com

Laki-laki yang memiliki nama asli Jeremy Scott Zucker merupakan seorang penyanyi, penulis lagu, juga produser musik yang berasal dari New Jersey. Terhitung sekarang, dirinya sudah banyak merilis EP sejak debutnya pada Agustus 2015. Sebab itu namanya sudah seringkali saya jumpai khususnya di platform musik indie. Namun, saya tidak pernah tertarik untuk mendengarnya. Hingga dirinya berkolaborasi melalui lagu better off ini dengan penyanyi sekaligus produser Chelsea Cutler yang musiknya sudah lebih dulu saya sukai. Ternyata bagus, alhasil saya kini juga mulai menyukai musik milik laki-laki yang akrab dipanggil Jerry ini.

better off sendiri merupakan single yang rilis pada April 2018, dan tergabung dalam EP-nya betajuk glisten. Menceritakan tentang suatu hubungan yang semakin memburuk~

3. JT Roach ft. Emily Warren - Symmetry

Source: https://gemsandsecrets.com

Symmetry rilis pada April 2018 dan didominasi dengan suara gitar yang begitu nyaman didengar. Sederhananya, lagu ini mengingatkan kita bahwa bisa jadi kamu akan mendapatkan pasangan yang "berbeda" denganmu dalam menangani beberapa hal. Saat menjalin hubungan, kita tahu pasti bahwa ada saatnya pemikiran tidak sejalan, atau hal-hal lain tidak selalu sesuai dengan apa yang diinginkan. Dalam arti, pasti selalu ada perbedaan dari masing-masing kalian. Perbedaan tersebut layaknya simetris yang bila disandingkan akan membentuk keharmonisan dalam hubungan, alih-alih dalam segala hal harus memiliki kesamaan. Kalau kamu perhatiin artwork-nya, sudah mewakili symmetry itu sendiri.

4. Halvorsen - She Got Me Like

Source: https://www.last.fm

Saya tahu lagu ini dari vlog milik Jovi Adhiguna. Saya pernah beberapa kali nonton vlog-nya, sewaktu masih baru nge-vlog. Kalau saya benar mengingatnya, lagu ini ada di videonya yang di Bali. Mungkin(?). Saya tidak banyak tahu mengenai Halvorsen, tapi lagu yang memiliki nuansa EDM ini begitu asyik didengar. Lagipun, liriknya juga lucu sebab menceritakan laki-laki yang tertarik pada seorang wanita. Namun, mengetahui wanita tersebut agaknya bisa jadi 'trouble' baginya. But yeah, her lips so kissable and poisonous. "I wanna say 'hi', but I'm scared she'll kill me." Hahaha.

By the way, thanks, Jovi!

5. Alexi Murdoch - All My Days

Source: https://www.last.fm

Pernah nonton Real Steel? Kalau pernah, coba kamu perhatikan lagi pada awal film ini, saat Hugh Jackman mengendarai mobil di tengah perjalanan yang kanan kirinya hanya ada hamparan tanah yang luas, waktu sore menuju malam. Pada saat itulah lagu ini keputar. Menemani Hugh Jackman sepanjang jalan itu. Dikaitkan dengan liriknya, juga musiknya yang mendukung, menurut saya lagu ini benar-benar menggambarkan situasi sebagaimana yang dicerminkan melalui adegan tersebut. Cocok banget untuk nemenin kamu berkendara! Untuk meyakinkan kamu, coba lihat video ini, ya.

CONVERSATION

0 Comments:

Post a Comment

Subscribe to: Posts ( Atom )

CONVERSATION

0 Comments:

Post a Comment

1. The All-American Rejects - Dirty Little Secret

2. We The Kings - Check Yes Juliet

3. New Found Glory - My Friends Over You

4. Neck Deep - December

5. The Killers - Mr. Brightside

CONVERSATION

0 Comments:

Post a Comment

CONVERSATION

0 Comments:

Post a Comment

1. Jacob Whitesides - Not My Type At All

2. Shane Harper - Rocketship

3. Allstar Weekend - Not Your Birthday

4. The Ready Set - Love Like Woe

5. The Summer Set - Lightning In A Bottle

CONVERSATION

0 Comments:

Post a Comment

CONVERSATION

0 Comments:

Post a Comment

CONVERSATION

0 Comments:

Post a Comment

CONVERSATION

3 Comments:

Post a Comment

1. PAVANE - ppp /WOGN

2. Elina - Here With Me /Koala Kontrol

3. Elina - Wild Enough /Koala Kontrol

4. Loote - Wish I Never Met You /WaveMusic

5. JOHN.k - OT /IndieAir

CONVERSATION

0 Comments:

Post a Comment

CONVERSATION

5 Comments:

Post a Comment

1. HONNE - Day 1

2. ASTN - 18 /Aminium Music

3. Alexander Oscar - Number /Koala Kontrol

4. Hugo Helmig - Please Don't Lie

5. LANY - ILYSB

CONVERSATION

0 Comments:

Post a Comment

1. Josh Tobias - You, Me, and the City /Apeiron

2. gnash - u just can't be replaces ft. rosabeales

3. Jeremy Zucker - all the kids are depressed /Koala Kontrol

4. Chase Coy - November

5. Jesse Barrera - Diamonds in the Sky

CONVERSATION

0 Comments:

Post a Comment

1. Pop Culture - We Don't Know /Koala Kontrol

2. Jeremy Zucker ft. Chelsea Cutler - better off

3. JT Roach ft. Emily Warren - Symmetry

4. Halvorsen - She Got Me Like

Source: https://www.last.fm

5. Alexi Murdoch - All My Days

CONVERSATION

0 Comments:

Post a Comment

Search This Blog

Followers

Recent Posts

Blog Archive

Recent Comments