sifa fauziah

Selain Not A Bad Thing milik Justin Timberlake yang sebelumnya udah aku bahas, Someday juga merupakan satu-satunya lagu John Legend yang ada di playlist aku. Sama halnya dengan Not A Bad Thing, lirik pada lagu ini sederhana dan mudah dipahami.

Someday adalah salah satu soundtrack dari film keren dengan genre musikal, August Rush (2007).

Aku ingat pernah ngutip quotes dari film August Rush untuk praktek speaking Bahasa Inggris ketika SMA.

Kata-katanya begini:

Music is all around us, all you have to do... is listen.

Keren banget! Gak tahu ya bagi kalian, tapi bagiku itu keren. Karena quotes itu menggambarkan kebiasaan yang ada pada diriku, dan keharusan yang mesti di lakuin orang-orang.

Kalian pasti tahu, di dunia ini ada begitu banyak lagu! Musik selalu ada di sekeliling kita, entah datangnya dari mana, atau saat kapan. Kamu hanya perlu dengar dan nikmatin!

Sebelum bahas lagunya, agaknya kalian perlu tahu sedikit cerita tentang film August Rush. Film ini menceritakan tentang 2 orang musisi, Louis dan Lyla, diceritakan mereka sedang mencari udara segar pada malam hari, langkah mereka mengikuti alunan musik yang mereka dengar, bertemulah mereka pada satu momen, dan boom! Hehehe.

Hubungan mereka gak di restui oleh ayah Lyla, terlebih ketika ayah Lyla tahu anaknya tengah mengandung, yang mana hal itu bisa merusak karir Lyla sebagai cellist.

Setelah kejadian malam itu, Louis dan Lyla gak pernah benar-benar betemu. Mereka gak pernah tahu kabar, dan keberadaan satu sama lain. Tentunya film ini bukan hanya menceritakan kisah mereka berdua. Namun jika membicarakan lagu ini, maka seperti itu kaitannya, tentang seseorang yang yakin bahwa kelak (someday) mereka akan bersama. Kalau kamu udah nonton, mungkin kamu mengerti tentang bagaimana musik mempertemukan mereka. Musik yang mereka dengar membawa mereka pada satu momen dimana akhirnya mereka bertemu. Jujur aja, setelah nonton film ini aku kepingin sekolah di Juilliard School, ngayal gitu. Hahaha.

Permainan gitar di film ini juga unik, bukan seperti umumnya yang kalian lihat, dan hal itu membuat Justin Bieber tertarik untuk ikutin! Hehehe. Jadi kalau kamu penggemar Justin, coba lihat ini! Atau kamu juga bisa lihat ini!

source: Amazon.com

As days go by

And fade to nights

I still question

Why you left

I wonder how

It didn't work out

But now you're gone

And memories

All I have for now

But no it's not over

We'll get older

We'll get over

Sepanjang hari menuju malam, lelaki ini terus bertanya-tanya mengapa wanita yang ia cintai pergi. Ia menerka-nerka, bagaimana bisa hubungan mereka gak berhasil. Tapi ia tahu wanita itu telah pergi, dan yang ia miliki sekarang adalah kenangan.

We'll live

To see the day

That I hope for

Come back to me

I still believe that

We'll get it right again

We'll come back

To life again

We won't say

Another goodbye again

You'll live

Forever with me

Namun, dirinya yakin ini bukanlah akhir dari segalanya. Baginya, hubungan mereka tidaklah berakhir, ia percaya bahwa kelak, hari yang ia nantikan terwujud, hari ketika wanitanya kembali kepada dirinya, dan mereka hidup bersama dengan bahagia tanpa ada lagi perpisahan.

Someday, someday

We'll be together

Someday, someday

We'll be together

I heard someday

Might be today

Mysteries of destinies

They are somehow

And are someway

For all we know

They come tomorrow

Menurutnya, takdir adalah sebuah misteri, gak terduga, penuh rahasia. Dirinya gak tahu kapan datangnya hari itu, hari dimana ia yakin akan kembali bersama, bisa saja kini ataupun esok. Selalu ada cara untuk kembali. Sebab sepenuhnya ia percaya, kelak mereka akan merajut kembali hubungan mereka.

For today

My eyes are open

My arms are raised

For your embrace

My hands

Are here to mend

What is broken

To feel again

To walk on the face

Dengan adanya keyakinan itu, kini dirinya telah membuka hatinya, lengannya telah terangkat untuk dapat memeluk wanita yang ia cintai. Ia ingin memperbaiki apa yang salah. Intinya, ia benar-benar telah menantikan hal itu. Ia ingin menjadi rumah bagi wanitanya.

I believe there

Is more to life

Oh, I love you

Much more

Than life and still

I believe

I can change your mind

Revive

What is dying inside

And someday, someday

We'll be together

Ia merasa bahwa wanitanya adalah alasan ia untuk tetap hidup. Juga ia katakan bahwa ia mencintai wanitanya melebihi ia mencintai hidup ini, karena tanpa wanitanya, ia hampa, gak merasa hidup.

Pun jika mereka dipertemukan kembali, dan ia dapati perasaan wanitanya telah hilang, ia yakin bisa merubah itu, dan menghidupkan kembali cinta mereka.

CONVERSATION

0 Comments:

Post a Comment

Rasanya gak adil, hanya cerita masa-masa SMP, dan membiarkan kalian menerka-nerka kehidupan SMA-ku. Hahahahahahahahahahahahaha. Gak ada yang peduli sih yeu.

Sejujurnya, SMA-ku adalah SMA yang kuhindari. Aku menghindari untuk bersekolah di sana, karena satu hal, aku gak suka jalanannya! Maksudku, kalau pagi itu macet banget. Aku ingat, saat masih SMP, aku menoleh ke arah jalanan menuju SMA-ku (yang tentunya saat itu belum menjadi SMA-ku), dan aku bilang, "gue gamau sekolah yang ke arah situ ah, macet banget"

Dan pernyataan semacam itu gak hanya sekali, dua kali. Hal ini bisa dibuktikan dari daftar SMA yang aku tuju: 44, 53, 50.

Lihat! Gak ada satupun sekolah yang kutuju punya jalur yang sama dengan SMA-ku! SMA 42!

Baiklah, biar kuperjelas, jalurnya itu Kalimalang―Gudang Seng. Entah, pokoknya begitu. Maka pertama-tama, kurasa perlu kuceritakan kenapa aku bisa sekolah di sana.

http://news.metrotvnews.com

Kalau kamu tahu bagaimana hebohnya Kurikulum 2013, aku menjadi angkatan pertama yang merasakan kurtilas. Sejujurnya, di balik kehebohan itu, aku perlu bersyukur, sangat-sangat bersyukur. Sebab kurtilas punya program baru, "Jalur Lokal", dimana siswa yang gak lolos pada tahap "Jalur Umum 1", diperkenankan untuk ikut tahap "Jalur Lokal", dan terakhir "Jalur Umum 2".

Urutannya begini; Jalur Umum 1―Jalur Lokal―Jalur Umum 2.

Sejujurnya aku bisa gak ikut Jalur Lokal, namun pada Jalur Umum 2 resikonya hanya tersisa kuota sedikit, kiranya begitu gambarannya.

Adanya program Jalur Lokal bukan tanpa alasan, sebab syaratnya dilihat berdasarkan kecamatan, jadi siswa yang mengikuti tahap Jalur Lokal, hanya bisa memilih SMA yang satu kecamatan dengan tempat tinggalnya (kartu keluarga), maka bisa dekat gitulah, gak ada lagi tuh alasan-alasan terlambat, supaya siswa nya gak capek jauh-jauh. Perhatian banget ya pemerintah. Hahaha! Maka pada jalur lokal, urutan yang kupilih begini: 81, 42, 9.

Aku duduk di kelas 10 IIS 4, sepertinya gak perlu ku jelaskan lagi kenapa aku gak masuk IPA. Saat itu aku duduk dengan Annisa, teman SMP-ku, sampai akhirnya dia pindah sekolah dan aku duduk dengan Anggi, teman SD-ku. Sampai pada adanya slek-slek-an dikelas, semacam ada kubu, yang membuatku duduk dengan Bunga, dan berteman, khususnya dekat dengan Bunga, Farida dan Mira. Gak banyak kenangan yang ku ingat saat kelas 10, pun kalau ingat, paling sewaktu pelajaran Bahasa Inggris yang diajar Mrs. Waah, perihal memperkenalkan diri di depan kelas, bercerita mengenai hal-hal pribadi, karena aku bilang suka nyanyi, aku jadi diminta nyanyi, aku malu tentunya, karena suaraku sangat gak bagus! Tapi yaudah, aku nyanyi karena biar cepat, wong aku di desak-desak, huf.

Pada saat itu, yang langsung muncul di otakku adalah lagu Baby Blue Eyes milik A Rocket to The Moon, lagu yang kupikir jarang lah orang tahu, jadi kalau aku salah lirik atau nada, aku masih aman. Hehehe. Eh, taunya, pada ikutan nyanyi! YAUDAH.

Lama-lama, karena dengan adanya slek-slek-an, aku menjadi gak nyaman. Sebab aku orangnya gak suka ada di suasana marahan, apalagi ini di dalam kelas, mau gak mau, suka gak suka kamu dipertemukan setiap hari dalam satu ruangan selama berjam-jam. Aku gak suka dengar kubu ini dan kubu itu saling ngomongin di belakang, singkatnya begitu. Dan berkeluh kesahnya ke aku gini, orang yang netral di kelas. Begitu aja udah beban, karena aku dan teman-teman netral lainnya harus menampung amarah dari temanku di kubu ini, temanku di kubu itu. Pun aku jadi ikut gak disuka sesaat cowok yang temanku di kubu itu suka, justru deket-deketin aku. HADE, please, deh!

Ribetlah pokoknya, pusing dengan dengan hal remeh-temeh macam begitu. Pokoknya cerita SMA-ku akan jauh dari kesan cinta-cinta-an! Pun kalau ada, kurasa itu hanya sebatas mengagumi, seperti yang pernah ku ceritakan di sini, dan sebatas di deket-deketin, akunya gak berharap, mereka juga gak benar-benar serius (mungkin karena diriku yang belum move on, dan malas untuk memulai lagi, yang akhirnya memengaruhi tanggapanku terhadap mereka), jadi yaudah.

Memasuki tahun kedua, aku duduk dengan Dewi (panggilannya Iwed) di kelas 11 IIS 3 ber-walikelas-kan Pak Zia. Beliau adalah guru yang berwibawa menurutku, punya kharisma, kalau beliau sedang menjelaskan Sejarah Indonesia, sungguh nampak cerdas, wawasannya luas, beliau melihat sudut pandang sejarah yang tentunya gak jauh dari kesan politik melalui berbagai aspek, karena dari berbagai sudut pandang itulah yang membuatnya terkesan netral tanpa dirinya terlihat berkepihakan. Aku kagum terhadap beliau, sebagai murid kepada gurunya. Kalau kamu pernah baca tulisanku mengenai Sutan Sjahrir, justru karena beliau lah aku menjadi tahu kisah Sjahrir, sebab tugas darinya meresensi buku mengenai tokoh pahlawan di Indonesia, yang mana hal itu membuat diriku suka cerita Sjahrir, terlebih di Banda Neira.

Ah, sejujurnya, aku sempat kepikir ingin menghadiahkan beliau buku keren yang ada di Post Santa, mungkin mengenai tokoh dunia, atau apapun, lah. Sebagai rasa terima kasih ku kepadanya, (kamu harus tahu aku dasarnya pusing dengan Sejarah, tapi karena cara beliau, pelajaran Sejarah terasa menyenangkan) pun sebagai ucapan selamatku atas pernikahannya, yang pada saat itu diselenggarakan gak lama setelah aku lulus sekolah. Semoga kelak keinginan kecilku terwujud.

Sari, Iwed, Mita
Ardhya, Cabel, Aku

Aku, Alifah, Windy
Kalau kamu bertanya-tanya kenapa Windy berkumis, saat itu kami tengah memeragakan sejarah detik-detik kemerdekaan, aku menjadi naratornya. Kalau kamu lihat di belakang kami, itulah Pak Zia

Aku senang bisa berteman dengan Ayu dan Cabel (Febrina) yang konyol, dengan Ardhya dan Thalita yang polos nan lucu, dengan Monika yang baik, dengan Windy yang aneh, dengan Iwed yang seru. Hahaha. Oleh mereka, kelas 2-ku menyenangkan dan lebih berwarna.

Mungkin harus kukatakan bahwa kelas 2 aku mulai jago Bahasa Jerman. Haha pamer banget lo, sif! Padahal gak juga, sih. Kebetulan di SMA-ku ada pelajaran itu. Tapi memang aku semangat kalau belajar Bahasa Jerman, jadi nilaiku bisa dikatakan lumayan, akhirnya aku dipercaya sebagai seseorang yang patut dicontekin kalau lagi ujian, apalagi sama Sebastian, kamu harus tahu betapa menyebalkannya dia, bukannya aku pelit, tapi kalau mau nyontek tuh nanya, jangan ngelirik-ngelirik ke belakang―aku duduk di belakang dia―aku gak suka cara nyontek yang begitu! Aku orangnya sulit bohong, jadi percaya aja bahwa aku gak akan melintir jawaban, pun aku bakal kasih tahu kalau aku udah tahu! HIH, KESAL!

Memasuki tahun ketiga, aku duduk di kelas 12 IIS 2 dengan Sari, di depan Alifah dan Dewi, kanan sebrangku Mira, yang duduk dengan Farida. Tahun terakhirku di SMA juga menyenangkan, aku berteman dengan orang-orang menyenangkan, terlebih aku dipertemukan kembali dengan Mira dan Farida. Pun aku sekelas lagi dengan Alifah seperti kelas 2. Aku ingat, kami sekelas, khususnya perempuan, pernah disuruh lari putarin lapangan oleh wali kelas kami, Bu Lestari, karena kami yang serentak ngumpet, gak ikut keputrian. Keputrian adalah kegiatan keagamaan di hari Jumat, kalau laki-lakinya sholat Jum'at, maka perempuannya keputrian.

Ketika kami di hukum

Hal yang kuingat adalah saat pulang sekolah, kalau abangnya memang ada, aku, Mira dan Alifah, suka beli ayam crispy. Sembari nunggu antrian parkiran keluar yang luar biasa panjang (kami parkir di Rumah Sakit samping sekolah, karena seingatku, mulai dari kelas dua atau tiga, ada peraturan dari dinas pendidikan bahwa gak ada lagi murid yang boleh parkir di area sekolah), kami duduk disebuah sudut yang kurasa cukup nyaman, entah yang membuat nyaman orang-orangnya, suasana sorenya, atau justru topik-topik ceritanya. Mmm kurasa karena semua itu disatukan jadi terasa menyenangkan, dimana kami kerap bercengkrama mengenai apapun, kisah percintaan kami yang sulit ku jelaskan, masa depan kami yang entah bagaimana, terlebih saat itu kami memang sedang pusing-pusingnya ingin lanjut kuliah dimana. Ah, rindu sekali.

Aku, Kevin, Monik, Andre
Foto ini sengaja kami ambil saat kelas 3, sebab kami selalu sekelas dalam 3 tahun, hanya saja kurang Kartika, karena saat itu dia sudah pindah ke Spanyol, kalau ku gak salah.

Bersama kucing milik Alifah

Desfira, Kiray, Febri, Mira, Nisrina
Dewi, Alifah, Aku, Monik, Tiwi, Tazkiya
aku lupa sedang acara apa, tapi kalau kalian bertanya-tanya kenapa aku sendiri pakai rok putih, kurasa karena hari Senin libur, jadi saat Selasa, aku kiranya Senin. Hahahaha!

Sewaktu kami tengah pengambilan foto untuk buku tahunan. Tebak aku dapat angket apa?
Tercantik! Hahaha, gila. Padahal menurutku yang paling cantik di kelasku adalah Icha atau Kiray

Finally! Kami wisuda.
Sayang Farida gak bisa hadir, karena dirinya yang saat itu sedang di Malang

BONUS
Ini kerjaan Alifah, temanku, si penggemar Katy, dan aku penggemar John Mayer! Hahahaha.
Kalau aku bisa seperti cewek pada umumnya yang setiap hari nyatok, mungkin rambutku akan serapi ini. Tapi gak, aku orangnya males ribet dan aku gak tega dengan rambutku.

Baiklah, kurasa cukup ceritaku mengenai kehidupanku di SMA yang sesungguhnya gak kalah seru dengan SMP. Kepada teman-temanku di SMA, baik kelas 1, 2, 3, kuharap kita masih bisa berteman baik, sampai kapanpun. Jangan saling melupakan, ya!

CONVERSATION

7 Comments:

Post a Comment

Aku tengah dengar lagu Not A Bad Thing-nya Justin Timberlake, setelah kuingat-ingat, ini adalah satu-satunya lagu JT yang ada di playlist―terlepas dari NSYNC. Aku gak tahu lagu ini terkenal atau gak, katakanlah punya ketenaran seperti Mirrors atau gak, aku gak tahu. Yang aku tahu, lagu ini langsung aku suka sesaat JT rilis album The 20/20 Experience, waktu itu aku SMA kelas 1.

Untuk kalian penggemar JT mungkin udah tahu lagu ini, pun yang cuma dengar lagu JT beberapa, sepertiku, harus banget dengar ini! Sebenarnya lirik pada lagu ini mudah dipahami, sangat mudah, jadi gak perlu ada bedah-bedahan makna. Tapi biarinlah ya, karena ini satu-satunya lagu JT yang ada di playlist, aku jadi merasa perlu beri tahu ke orang-orang betapa bagusnya lagu ini, betapa lagu ini layak di dengar untuk kamu yang sedang merasa putus asa sama cinta, pun betapa bahagianya―terutama perempuan―saat dengar lagu ini. Hehehe.

Not A Bad Thing

Said all I want from you

Is to see you tomorrow

And every tomorrow

Maybe you’ll let me borrow, your heart

And is it too much to ask for every Sunday?

And while we're at it throw in every other day to start

Menceritakan lelaki yang mencintai seorang wanita, yang ia inginkan hanyalah untuk selalu bersama wanitanya, menjadikan wanitanya seseorang yang selalu ia lihat di hari-harinya, esok, esok, dan seterusnya. Dan ia berusaha membuat wanita itu mencintai dirinya.

I know people make promises all the time

Then they turn right around and break them

Dalam sebuah hubungan, ia tahu bahwa janji adalah hal yang kadang terlalu mudah untuk diucap, menjadikan janji bukan lagi hal yang besar (sepele), maka dengan mudahnya pula mereka mengingkarinya.

When someone cuts your heart open with a knife

Now you're bleeding

But I could be that guy to heal it over time

And I won’t stop until you believe it

Cause baby you’re worth it

Namun berbeda dengannya, lelaki ini tahu wanita yang ia cintai punya pengalaman gak menyenangkan, tersakiti karena hubungannya di masa lalu dengan laki-laki lain.

Tapi ia yakin bisa menjadi lelaki yang akan menyembuhkan rasa sakit itu, dengan begitu ia ingin meyakinkan wanitanya bahwa wanita itu memang berharga baginya.

So don't act like it’s a bad thing to fall in love with me

Cause you might look around and find your dreams come true with me

Spend all your time and your money just to find out that my love was free

So don't act like it’s a bad thing to fall in love with me, me

It’s not a bad thing to fall in love with me, me

Maka dia ingin wanita itu mulai membuka hati, jangan menjadikan masa lalunya sebagai tolak ukur untuk dirinya merasa jatuh cinta pada si lelaki adalah sesuatu yang buruk. Pun lelaki itu yakin, segala mimpi wanitanya, apa yang ia inginkan di masa depan, juga di masa kini akan terwujud bersamanya. Sebagai pembuktian bahwa ia benar-benar mencintai wanita itu dan ingin melakukan yang terbaik untuk membahagiakannya.

Now how about I be the last voice you hear tonight?

And every other night for the rest of the nights that there are

And every morning I just wanna see you staring back at me

Cause I know that’s a good place to start

Dia pun semakin ingin meyakinkan wanitanya, menunjukkan keseriusan, dengan berkata bahwa ia ingin menjadi suara terakhir yang wanita itu dengar, di setiap malam-malam mereka. Dan di setiap pagi, hal pertama yang ingin ia lihat adalah wanitanya, yang juga tengah menatapnya penuh cinta.

Sebab hanya dengan begitu, baginya sudah seperti suntikan dahsyat yang akan membuat dirinya lebih semangat, dan memulai hari menjadi lebih indah.

(duh, aku deskripsiin sendiri tapi senang sendiri. Hahahahahaha!)

No I won’t fill your mind

With broken promises and wasted time

And if you fall, you’ll always land right in these arms

These arms of mine

Lelaki itu gak mau membuat wanitanya tersakiti, dia akan selalu menepati janjinya dan gak membuang waktu terhadap hubungan mereka, mudahnya, dia bukanlah tipikal lelaki pembual dan suka tarik ulur gitu, maksud bang JT.

And if you fall, you’ll always land right in these arms, these arms of mine―ini manis sekali.

CONVERSATION

0 Comments:

Post a Comment

Tomorrow With You adalah drama korea dengan tema cerita yang unik menurutku, menceritakan seorang penjelajah waktu bernama Yoo So Joon (Lee Je Hoon) yang dapat pergi ke masa depan menggunakan kereta, dan di masa depan itulah dia mendapatkan teka-teki bahwa kematiannya kelak akan berhubungan dengan seorang perempuan cantik bernama Song Ma Rin (Shin Min Ah). Maka di kehidupannya kini, dia mencari Ma Rin, dan berakhir dengan dirinya dan Ma Rin menikah, berharap dengan pernikahan itu, masa depan mereka yang suram bisa berubah.

Tomorrow With You

Ini adalah kali pertama aku menulis tentang drama korea, aku bukan pecandu drama korea sebenarnya, cuma nonton beberapa. Kebetulan drama korea yang pertama kali kutonton adalah My Girlfriend is a Gumiho, dibintangi oleh Lee Seung Gi, juga Shin Min Ah, saat itu aku kelas 2 SMP, jika aku benar mengingatnya.

Karena drama bukanlah film, melainkan terdiri dari belasan episode yang gak mungkin kuceritakan semua, maka aku hanya mau membagikan sedikitnya 3 hal yang bisa ku pelajari dari drama ini! (aku baru saja selesai nonton untuk ketiga kalinya hehe!).

1. Bersikap terbuka itu penting!

Tomorrow With You

Bisa dikatakan mereka memutuskan untuk menikah terhitung cepat, kamu akan tahu bahwa alasan So Joon menikah semata-mata untuk mengharapkan takdir kematian mereka―yang terjadi diwaktu yang sama―bisa berubah. Maka awalnya So Joon gak benar-benar mencintai Ma Rin, So Joon bersikap tertutup, rahasianya sebagai penjelajah waktu hanya diketahui teman dekatnya, Ki Doong. Pun cerita tentang keluarganya masih juga belum diketahui Ma Rin, yang akhirnya hal tersebut memicu kesalahpahaman dan akhirnya terjadi pertengkaran di antara mereka.

Coba deh kamu jadi Ma Rin, dan mengetahui hal-hal pribadi tentang pasangan kamu justru dari orang lain. Kan sedih, terlebih kamu udah menikah! Bukan lagi pacaran yang bisa dikatakan belum serius banget gitu, lah. Sama halnya dengan Ma Rin, kamu pasti jadi sakit hati, tersinggung karena merasa gak dihargain, merasa dia bukan seperti 'keluarga' yang harusnya selalu bisa berbagi, baik dengan memberi dukungan dalam keadaan susah, dan ikut bahagia dalam keadaan senang.

Relationships are all about trust and equality. If one person shares, then the other person should share, too. - Sophie Kinsella, Can You Keep a Secret?

2. Menjadi pribadi lebih baik

Tomorrow With You

Diceritakan bahwa Ma Rin adalah mantan artis cilik yang punya reputasi buruk, karena kebiasaan dirinya yang mabuk di tempat umum. Hal itu jadi mempengaruhi kehidupannya, tentang dirinya yang sulit mendapat pekerjaan, jadi bahan cemoohan orang-orang. Semacam itu.

Digambarkan pula Yoo So Joon adalah seorang CEO muda dari perusahaan properti yang malas bekerja, karena dia bisa dengan mudahnya tahu harga tanah dan sebagainya dengan melihat ke masa depan tanpa perlu memperkirakan rencana dan peluang apa-apa, bahkan ketika rapat, dia justru sibuk main game. Setelah mereka menikah, kebiasaan itu perlahan hilang, seiring diri mereka yang sadar bahwa yang terpenting kini adalah mereka hidup bersama dengan bahagia.

Memang harus begitu, kan? Hidup bahagia dengan orang yang membuat diri kita bisa berubah menjadi lebih baik.

3. Rindu itu menyakitkan!

Pertemuan pertama ketika So Joon berhasil kembali

Setelah mengetahui So Joon adalah seorang penjelajah waktu, kamu mungkin akan seperti Ma Rin, khawatir. Terlebih pada adegan So Joon menghilang di hadapan Ma Rin saat naik kereta, pun aku mengerti perasaan Ma Rin, khawatir karena pasangan kita seperti berada di dunia lain yang sejauh apapun itu gak akan pernah bisa kita jangkau, khawatir dia kenapa-kenapa di sana, dan puncaknya adalah khawatir orang yang kita sayang gak akan kembali. Dan itu terjadi, karena satu dan lain hal, nyatanya takdir membuat So Joon terjebak dengan keadaan koma di masa depan selama 2 tahun! 2 TAHUN WOI! SEDIH BANGET!

Ma Rin harus menjalani hidupnya tanpa tahu kabar So Joon, menerka-nerka apakah So Joon masih hidup, apakah So Joon baik-baik aja, apa So Joon telah melupakan dia, bahkan hampir setiap hari dia menunggu di stasiun sampai kereta terakhir, dengan harapan ada sosok yang dia sayang kembali. WAH SEDIH SIH ASLI!

Ketika sadar dari koma, So Joon justru gak bisa kembali lagi ke kehidupannya kini, kekuatannya hilang, di kehidupan masa depan pun nyatanya Ma Rin telah meninggal! Digambarkan bahwa dia hanya memiliki sisa satu hari untuk kembali dan menyelamatkan takdir mereka, sebelum hari dimana kecelakaan itu terjadi dan Ma Rin meninggal. (Menurutku itu adalah maksud dari judul Tomorrow With You)

Sedih ketika Soo Joon menangis, mengatakan kepada Ki Doong (masa depan) bahwa dia mau kembali sekalipun hanya tersisa 10 menit bersama Ma Rin! Emosiku gak terkendali sampai-sampai aku nge-tweet gini.

Akhir minggu ini adalah 2 episode terakhir Tomorrow With You, berhubung hari ini spesial bagi saya, saya ingin cerita tsb berakhir bahagia🙏
— sifa fauziah (@sifaazh) 23 Maret 2017

BONUS: JADI PENGIN MENIKAH!

Tomorrow With You

Bagi kamu yang udah nonton pasti mengakui chemistry mereka dapet banget! Lucunya mereka, gemesnya mereka ala-ala pengantin baru, berantem-berantem kecil nan kyuttttt! Hehe. Tentang bagaimana So Joon yang akhirnya begitu menyayangi Ma Rin, pun sebaliknya. Saling berusaha membahagiakan orang yang kita sayang dengan hal-hal manis. Tentang bagaimana akhirnya mereka belajar untuk menyelesaikan tiap masalah. Terutama tentang bagaimana So Joon melindungi Ma Rin, orang yang ia cintai.

CONVERSATION

0 Comments:

Post a Comment

Subscribe to: Posts ( Atom )

Makna Lagu: John Legend - Someday

CONVERSATION

0 Comments:

Post a Comment

Sebuah Cerita Tentang Masa Lalu (Bag. 2)

CONVERSATION

7 Comments:

Post a Comment

Makna Lagu: Justin Timberlake - Not A Bad Thing

CONVERSATION

0 Comments:

Post a Comment

3 Hal yang Dapat Kamu Pelajari dari Drama 'Tomorrow With You'

1. Bersikap terbuka itu penting!

2. Menjadi pribadi lebih baik

3. Rindu itu menyakitkan!

BONUS: JADI PENGIN MENIKAH!

CONVERSATION

0 Comments:

Post a Comment

Search This Blog

Followers

Recent Comments

Makna Lagu: John Legend - Someday

CONVERSATION

0 Comments:

Post a Comment

Sebuah Cerita Tentang Masa Lalu (Bag. 2)

CONVERSATION

7 Comments:

Post a Comment

Makna Lagu: Justin Timberlake - Not A Bad Thing

CONVERSATION

0 Comments:

Post a Comment

3 Hal yang Dapat Kamu Pelajari dari Drama 'Tomorrow With You'

1. Bersikap terbuka itu penting!

2. Menjadi pribadi lebih baik

3. Rindu itu menyakitkan!

BONUS: JADI PENGIN MENIKAH!

CONVERSATION

0 Comments:

Post a Comment

Search This Blog

Followers

Recent Posts

Blog Archive

Recent Comments