Makna Lagu: John Mayer - A Face To Call Home

A Face to Call Home merupakan lagu yang terdapat di album John Mayer bertajuk Born & Raised, rilis pada tahun 2012. Ya, begitulah, lagi-lagi aku bahas John Mayer. Aku merasa gak ada alasan untuk gak suka dia. Tiap aku dengar lagunya, aku jatuh cinta. Ketika aku coba memahami makna lagunya, akupun jatuh cinta lagi. Dia itu berbakat, ganteng dan jenius! Satu hal, dia jago main gitar. Bukankah itu adalah nilai plus? Haha, setidaknya bagi aku iya.
Kalau lihat dia live, aku mikir, cinta dia dengan gitar barangkali melebihi cintanya pada perempuan. Hahaha apalagi kalau dia menghayati banget. Maka malam ini, dengan sedikit bantuan, aku akan coba memberi gambaran sedikit mengenai makna lagu A Face to Call Home milik John Mayer.
sourcehttp://davidadriansmith.com
I am an architect
Of days that haven't happened yet
I can't believe a month is all it's been
You know my paper heart
The one I fill with pencil marks
I think I might have gone and inked you in

Di awal lagu, Mayer memberi penyataan bahwa dia adalah orang yang membangun masa depannya, he's the architect, the creator, of his life. Karena sesungguhnya kita semua adalah arsitek dari hidup kita sendiri. Secara gak sadar, kita tengah membangun masa depan, memilih apa yang kita ingin ataupun tidak untuk hidup kita. Pada bagian ini pula, Mayer menggambarkan hatinya layaknya secarik kertas―you know my paper heart, yang ia bubuhi dengan pensil―the one I fill with pencil marks.
Ibarat kamu sedang menggambar, supaya gak salah dan berujung fatal, tentunya kamu lebih dulu gunain pensil, nantinya kamu baru gunain tinta. Bukankah dengan pensil, apapun bisa dihapus? Bersifat sementara. That's the point! Dalam artian selama ini Mayer belum pernah menemukan seseorang yang dirasa tepat untuk mendampingi hidupnya, untuk itu dia belum berani bubuhi hatinya (kertas tersebut) dengan tinta. Nah, kini dia merasa yakin dengan wanita yang bersamanya, untuk itu dia berniat serius dengan akhirnya membiarkan kertas tersebut dibubuhi dengan tinta yang mana maksudnya adalah wanita tersebut―I think I might have gone and "ink"ed you in.
Perumpamaan yang menarik, bukan? Astaga, dia jenius sekali. Haha.

Little by little, inch by inch
We built a yard
With a garden in the middle of it
It ain't much, but it's a start
You got me swaying right along
To the song in you heart
And a face to call home
A face to call home
You got a face to call home

Ini adalah bagian kesukaanku. Mayer menunjukkan keseriusan kepada wanitanya, dia ingin membangun masa depan mereka, dari awal, sedikit demi sedikit, bersama-sama menjalani kehidupan yang baru, menjadi 'arsitek' untuk masa depannya.
We built a yard with a garden in the middle of it―membayangkan masa depan mereka yang menyenangkan, membangun rumah dengan pekarangan yang ditumbuhi dedaunan, juga bunga-bunga yang cantik.
Ketika dia bilang―you got a face to call home―berarti hanya dengan melihat wanitanya, ia melihat masa depan. Wajah yang selalu dia rindukan, wajah yang membuatnya jatuh cinta, wajah yang dia yakini akan selalu dia temui di tiap pagi dan malamnya. Karena ia merasa, wanita itu membuatnya nyaman, bersamanya membuat ia merasa aman.

It's so good you didn't see
The nervous wreck I used to be
I never thought a man could feel so small
You never look at me like I'm a liability
I bet you'd think I've never been at all

Dia adalah orang yang merasa kurang percaya diri sebelum bertemu dengan wanita itu―I never thought a man could feel so small. Beruntung, karena meskipun wanita yang dia cintai tahu kesalahan dari masa lalunya, dia mengerti. Setidaknya manusia pasti pernah berbuat salah, bukan? Dan wanita itu membuatnya menjadi orang yang lebih baik, merasa nyaman dengan dirinya sendiri karena ia merasa dihargai.

Maybe I can stay awhile
Maybe I can stay awhile
Maybe I can stay awhile
I'm talking like all of the time
Maybe I can stay awhile

Semua itu membuatnya gak pengin beranjak, dia selalu ingin bersama wanita yang dia cintai, berada di sisinya, merasakan kehadirannya, juga menikmati hari bersama.

Lirik yang manis, bukan?
Aku pernah menemukan cerita bagus, memakai A Face to Call Home sebagai latar ceritanya. Yuk, bisa baca di sini!

CONVERSATION

1 Comments: