Beberapa menit sebelum menulis ini, saya sudah hendak tidur, lampu kamar saya sudah mati, sudah selesai melakukan "ritual", dan sudah menjauhkan handphone saya Selain karena radiasi, saya gak mau terganggu dengan adanya handphone di dekat saya.
Tapi sekarang, seiring kantuk yang nyatanya belum terasa, saya kembali melakukan "ritual". Untuk beberapa situasi saya gak bisa berhenti dengarin lagu saat mainin handphone! itu seperti sesuatu yang harus saya lakukan bersamaan! Baiklah, saya luruskan. Ritual saya adalah; mendengarkan lagu dari handphone lewat earphone pada malam hari sebelum tidur. Itu ibarat prosedur harian. Saya gak bisa melewatkan tahap itu, kecuali kecapekan habis pergi dan langsung tepar.
Ditemani lagu, malam larut seperti ini adalah waktu yang paling menyenangkan. Sederhananya saya bisa menikmati lagu lebih khidmat. Tiduran sembari menatap langit-langit kamar yang telah redup. Kadang sambil terpejam yang faktanya mampu merangsang emosional lebih saat menikmati luar biasa indahnya musik, kadang juga saya dapati diri saya tengah merenung. Saya tekankan, merenung dalam arti membebaskan pikiranmu untuk memikirkan hal menyenangkan merupakan sesuatu yang bagus. Seringkali saya mengingat tahun-tahun yang telah berlalu, menimbang-nimbang hal baik juga buruk yang terjadi di diri saya, untuk kemudian menjadi pribadi yang lebih baik kedepannya. Seringnya mengingat hal menyenangkan yang saya lewati, kemudian tersenyum karenanya. Secara gak sadar, otak saya langsung mengkalkulasikan setiap kenangan yang terlintas di benak saya, kemudian tersadar bahwa rasanya sudah lama sekali, atau justru rasanya baru kemarin.
Aneh, bukan? Bagaimana waktu berlalu begitu cepat, bahkan disaat kita (ternyata) masih ingin menikmatinya.
0 Comments:
Post a Comment